Fenomena Mal Sepi Parah Tak Cuma DKI, Kepung Pinggir Jakarta

radarutama.com – Maraknya fenomena pusat perbelanjaan atau mal yang mulai ditinggalkan para pengunjung hingga penyewa kios di dalamnya ternyata tidak terjadi di daerah Jakarta saja, Mall WTC Matahari Serpong kejayaannya kini meredup.

Salah satu pusat perbelanjaan yang sebelumnya selalu ramai, kini Mall WTC Matahari yang berlokasi tepat di depan Jalan Raya Serpong, Kota Tangerang Selatan nampak lenggang, dan banyak kios kosong.

Berdiri sejak tahun 2004 silam, Mall WTC Matahari merupakan bagian dari Lippo Malls yang dikelola dan dikontrol oleh PT Lippo Karawaci, Tbk.

Berdasarkan hasil pantauan CNBC Indonesia, pada hari Rabu (11/1/2023), tampak banyak kios yang tutup dan terpampang jelas sebuah tulisan “Disewakan” atau “Dijual” pada setiap kios-kios kosong tersebut.

Adapula area bekas supermarket yang kini kosong terbengkalai, lampu penerangan dimatikan sehingga menyebabkan situasi yang kosong dan hampa pada area tersebut. Tak hanya itu, ditemukan juga beberapa langit-langit yang bolong serta kabel-kabel yang menggantung dari area langit-langit.

Simon, salah seorang penjaga kios yang berlokasi tepat di depan area terbengkalai mengatakan, supermarket tersebut telah tutup dan memisahkan diri dari pihak Lippo Malls sejak tahun 2021 yang lalu. Perginya supermarket itu, katanya, juga menyebabkan beberapa kios di sekitarnya ikut tutup, karena terkena imbas dari sepinya pengunjung yang datang.

“Hypermart tutup sejak 2021, tutup karena memang mau berdiri sendiri, melepaskan diri keluar dari grup Lippo Malls. Sebenarnya lokasi bagus, sayangnya swalayannya sudah ngga ada. Orang mau kemari nyari ini atau nyari itu juga nggak ada. Kios kios tutup itu juga ngaruh, karena sudah nggak ada swalayan,” kata Simon kepada CNBC Indonesia.

Sementara itu, Simon turut menuturkan bahwa terjadinya Pandemi Covid-19 yang mengharuskan seluruh lapisan masyarakat tertib akan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga menjadi salah satu penyebab dari sepinya Mall WTC Matahari Serpong.

“Sebelum pandemi ramai, dulu banyak acara. Itu banyak kios tutup juga karena pandemi dua tahun itu, semua ngedrop. Dulunya kita juga sering bikin kegiatan di lantai atas, tapi karena sepi kita turun ke sini. Karena dua tahun vakum nggak berjalan, kan ada PPKM. Sekarang sudah mulai pemulihan, orang sudah mulai pada datang,” lanjut Simon.

Rosita, pemilik kios di lantai dua juga menyampaikan hal senada, “Mulai sepi pas pandemi. Toko-toko pada tutup mulai pas pandemi. Sebelum pandemi ini masih ramai, masih penuh kios-kios.”

Rosita mengatakan bahwa tingkat pengunjung yang datang setiap harinya tidak menentu, kadang ramai pada akhir pekan, namun terkadang juga sepi. “Ngga nentu sih yang datang. Kalau Sabtu Minggu ada aja yang datang, mungkin karena ada bioskop jadi orang weekend kesini. Tapi di luar itu ya sepi kayak gini, weekend sedikit lebih baik lah,” ujarnya.

Adapun alasan Rosita masih membuka kiosnya di Pusat Perbelanjaan ini karena harga sewa yang ditawarkan lebih murah ketimbang di pusat perbelanjaan lain yang lebih ramai pengunjung.

“Kan sewa kios di tempat lain lebih mahal. Ya, dari pada di rumah ngapain lagi, mending jualan saja. Soalnya kalau di mall lain sewanya lebih mahal juga, kalau di sini standar lah,” tutur Rosita kepada CNBC Indonesia.

Berbeda dengan Rosita, alasan toko yang dijaga oleh Simon masih tetap buka karena produk-produk yang dijualnya merupakan produk hasil UMKM seluruh daerah di Indonesia yang berorientasi kepada ekspor.

“Ini kita juga karena ada ekspor. Ekspornya baru ke India, pas pandemi itu juga dapatnya. Perdana waktu itu pas pandemi, walaupun 500 kg belum berani ton-tonan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!