Bisnis  

Ngumpulin Uang Sekolah Anak? Pakai Ini Biar Cuan!

radarutama.comInvestasi tentunya menjadi cara terbaik mengantisipasi inflasi biaya pendidikan anak yang terus naik setiap tahunnya. Namun tak jarang orangtua bingung, kemana mereka harus menabung untuk mengumpulkan dana pendidikan si buah hati.

Dalam artikel sebelumnya, emas tentu bisa dijadikan salah satu pilihan instrumen investasi untuk dana pendidikan anak jangka panjang.

Namun untuk jangka pendek dan menengah, Anda bisa mempertimbangkan instrumen reksa dana pendapatan tetap atau yang juga kerap disebut reksa dana obligasi.

Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang sebagian besar isi portofolionya adalah instrumen investasi berbasis utang jangka panjang, baik yang diterbitkan Pemerintah RI maupun perusahaan swasta. Reksa dana ini memiliki risiko yang lebih tinggi daripada reksa dana pasar uang, namun tidak setinggi reksa dana campuran dan saham.

Berikut adalah ulasan mengapa Anda perlu mempertimbangkan berinvestasi di instrumen ini untuk dana pendidikan anak.

Kinerja reksa dana pendapatan tetap tentu akan bergantung pada underlying asset (aset dasar) yang ada di portofolionya. Ketika isi dari reksa dana itu didominasi surat berharga negara (SBN), maka kinerjanya pun tidak akan jauh berbeda.

Malahan, Anda bisa berinvestasi secara berkala lewat reksa dana ini. Baik itu tiap bulan, maupun setiap pekan dengan cara top up di aplikasi.

Lain halnya dengan berinvestasi di SBN langsung, Anda hanya bisa berinvestasi dengan cara lumpsum atau sekali bayar. Tanpa modal yang besar, tentu imbal hasil yang Anda dapatkan juga akan semakin kecil.

Mari kita buat simulasi, Anda memiliki anak yang baru saja lahir, dan Anda berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap secara rutin per bulan dengan modal Rp 1 juta untuk biaya kuliah buah hati Anda.

Bila reksa dana pendapatan tetap itu diasumsikan bisa memberi imbal hasil investasi 6,5% per tahun konstan atau tidak jauh berbeda dengan imbal hasil SBN seri FR, maka di tahun ke 18, tabungan biaya kuliah anak Anda bisa terkumpul Rp 408 juta.

Bayangkan, itu adalah skema jika Anda rutin mengangsur Rp 1 juta, jika lebih dari itu tentunya hasil yang didapat lebih besar.

Berdasarkan isi dari portofolionya, reksa dana pendapatan tetap dibagi menjadi dua jenis. Ada yang isinya didominasi surat utang swasta ada yang SBN.

Untuk jangka panjang, Anda bisa memilih produk reksa dana pendapatan tetap yang isi portofolionya didominasi obligasi negara.

Reksa dana pendapatan tetap yang satu ini fluktuasinya memang cukup tinggi dalam jangka pendek. Hal itu disebabkan karena SBN adalah instrumen yang aktif ditransaksikan di pasar sekunder, lain halnya dengan surat utang perusahaan swasta.

Sementara itu untuk jangka waktu investasi 3 sampai 5 tahun, Anda bisa memilih reksa dana pendapatan tetap yang sebagian besar isinya adalah surat utang perusahaan swasta. Hal itu disebabkan karena pergerakan reksa dana pendapatan tetap yang satu ini cenderung lebih konstan dan sekilas mirip dengan reksa dana pasar uang.

Jangan menaruh seluruh telur di dalam satu keranjang, tidak ada salahnya untuk memilih tandem bagi reksa dana pendapatan tetap Anda.

Untuk jangka pendek, Anda bisa memilih reksa dana pasar uang untuk mendampingi reksa dana pendapatan tetap yang mayoritas isinya adalah surat utang swasta. Dengan ini Anda akan memiliki dua jenis investasi dengan dua risiko yang berbeda, yang satu rendah dan satu lagi moderat.

Sementara untuk jangka panjang pilihannya cukup beragam. Bila Anda adalah investor berprofil risiko konservatif, emas bisa menjadi pendamping reksa dana Anda, namun jika profil risiko Anda agresif Anda bisa memilih reksa dana saham atau indeks sebagai pendampingnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!