7 Startup Ini Lulus Program Inkubasi SSI Kominfo, Sukses Dapat Pendanaan hingga Makin Berkembang

radarutama.com – Program Startup Studio Indonesia (SSI) yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah meluluskan 65 startup sejak 2020. Hingga pada 27 Oktober 2022 lalu, program ini mencatat 7 startup alumninya “naik kelas” usai lulus dari program tersebut. Mereka dapat pendanaan dan usahanya makin berkembang.

Sebagai informasi, Program Startup Studio Indonesia merupakan program inkubasi intensif untuk startup yang diluncurkan sejak Septemmber 2020. Program ini memperkuat dan melengkapi program pemberdayaan startup digital Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dan Hub.id yang dimiliki Kominfo.

Program SSI ini bertujuan untuk mendampingi dan membina para startup digital tahap awal (early-stage) tanah air untuk bisa mencapai product-market fit secara optimal.

Program ini memfokuskan pada pembekalan ilmu dan wawasan praktis, dan menitikberatkan pada coaching dan mentoring langsung dari para praktisi terkemuka di industri startup.

Pasca-lulus, alumni startup dari SSI berhasil mempraktikkan ilmu yang didapat sehingga mampu berkembang lebih pesat dari sebelumnya. Dari setiap batch, 30-40 persen di antara peserta telah mendapatkan pendanaan tahap awal setelah mengikuti SSI. Hingga 2022, terdapat lima batch inkubasi.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pihaknya senang ada alumni SSI yang berhasil mempraktikkan apa yang mereka pelajari selama program dan mengembangkan bisnisnya ke tingkat lebih tinggi.

Hal itu, lanjut Semuel, merupakan langkah Kominfo dalam membangun pondasi ekosistem digital di Indonesia yang lebih sehat, matang, dan terintegrasi.

“Nantinya, para alumni yang berhasil pun bisa kembali ke SSI untuk mewariskan ilmu dan pengalamannya bagi startup founder yang lain, sehingga tercipta transfer of knowledge yang berkesinambungan,” ucap Semuel melalui keterangannya, Sabtu (29/10/2022).

Hingga batch kelima atau hingga 27 Oktober 2022, terdapat 7 alumni startup yang “naik kelas” usai menuntaskan program inkubasinya. Ini daftarnya:

1. Zi.Care

Zi.Care merupakan startup teknologi kesehatan yang menawarkan sistem layanan medis holistik, yang mencakup administrasi RS dan klinik, manajemen klaim, hingga rekam medis digital.

Pasca lulus dari SSI Batch 3, Zi.Care berhasil mengamankan pendanaan pra-seri A sejumlah 1 juta dollar AS (sekitar Rp 15,5 milia) pada 2022.

Zi.care tengah berfokus di segmen B2B, terutama untuk mengakuisisi klien rumah sakit melalui kemitraan. Bimbingan serta dukungan dari Kominfo selama penyelenggaraan SSI terbukti meningkatkan reputasi serta kredibilitas Zi.care, baik di mata klien maupun investor.

Perusahaan ini pun telah mengunci kerja sama dengan Muhammadiyah Endowment Fund, sehingga sistem platform Zi.care pun diaplikasikan di total 550 Rumah Sakit di seluruh Indonesia.

2. Justika

Merupakan startup yang menawarkan jasa konsultasi hukum online, terutama untuk menyediakan konsultasi hukum gratis bagi para UMKM yang terdampak pandemi.

Usai lulus dari program startup ini berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal (seed funding) yang dipimpin oleh East Ventures pada Juni 2021, meresmikan kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, serta menjadi partner The Asia Foundation untuk memberikan konsultasi hukum gratis bagi korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).

“SSI telah membuka jejaring mentor yang sangat membantu kami dengan memberikan petunjuk dalam menjalankan bisnis. Hal ini berperan besar dalam proses kami menemukan product-market fit (PMF), dimana kami sadar harus bisa mengimbangi idealisme yang dimiliki dengan keberlangsungan usaha,” kata CEO Justika Melvin Sumapung.

3. Dibimbing.id

Dibimbing.id merupakan platform pembelajaran dan persiapan karir digital, yang telah sukses mengantarkan 80 persen alumninya ke dunia kerja. Startup ini baru saja mengumumkan pendanaan tahap awal dari init-6 pada Juni 2022.

Baru dua tahun berdiri, Dibimbing.id berhasil mencatatkan pertumbuhan revenue sebesar 200 persen dari tahun sebelumnya, serta kenaikan jumlah pengguna hingga 400 persen.

Startup ini baru merilis program baru, Indigo (Internship Dibimbing on-the-go), yaitu program pembelajaran berbasis video yang dilanjutkan dengan proyek magang jarak jauh setelahnya.

“Kami menargetkan untuk bisa menjangkau 20.000 pengguna di program Indigo ini, serta mempertahankan misi profitability di tengah ancaman resesi 2023,” ujar Alim Anggono, Co-founder dan Chief Product Officer Dibimbing.id.

4. Prieds

Startup ini menawarkan solusi Supply Chain Management berbasis cloud untuk automasi proses rantai pasok perusahaan di Indonesia. Startup ini berhasil mendapatkan pendanaan tahap kedua setelah mengikuti SSI.

Jumlah klien Prieds naik melebihi 25 persen pasca-pandemi, karena semakin banyak pelaku usaha yang memahami pentingnya digitalisasi rencana pasok.

Vanessa Geraldine, Co-founder dan Chief Commercial Officer Prieds, mengaku sangat terbantu dengan adanya mentoring dan networking dari program SSI yang membuat timnya dapat belajar menyempurnakan strategi dan operasional perusahaan.

5. Shieldtag

Shieldtag adalah startup layanan sertifikasi elektronik yang dapat memverifikasi keaslian sebuah produk menggunakan QR code ter-enkripsi. Bertujuan untuk mencegah peredaran produk palsu dan bajakan.

Startup ini telah memproteksi keaslian lebih dari 10 juta produk pada tahun 2022 dan memprioritaskan operasional di sektor obat-obatan pada tahun 2023, dalam rangka mengurangi penyebaran obat palsu di masyarakat.

William Japari selaku Founder Shieldtag mengaku mencatatkan peningkatan jumlah pengguna secara signifikan (10x lipat), begitu juga dengan kenaikan Gross Merchandise Value (GMV) 10x lipat dibandingkan tahun sebelumnya setelah ikut SSI.

6. Payguna

Paygua, adalah mobile Point-of-Sale yang dapat memudahkan bisnis untuk menagih pelanggan, menerima pembayaran digital, serta mengatur arus kas dan keuangan.
Startup ini berhasil mencatatkan pertumbuhan organik lebih dari 200 persen, dari 1.500 merchant aktif harian (daily active merchants) menjadi 3.000 merchant aktif, tanpa mengeluarkan biaya pemasaran.

Sejak diluncurkan di awal tahun, Gross Transaction Volume pun telah melebihi 9 juta dollar AS (sekitar Rp 139,2 miliar).

Baru-baru ini, Paygua bermitra dengan Bank NOBU dan BNC (Bank Neo Commerce) untuk menyediakan Merchant Loan hingga Rp50.000.000, dan analisa Mini-Credit Scoring untuk mengevaluasi merchant yang layak mendapatkan pinjaman modal usaha.
Lebih jauh, berkat keikutsertaannya di program SSI, Paygua juga dipercaya membantu 300.000 merchant GarudaFood untuk digitalisasi sistem pembayaran dan Payment Point Online Banking (PPOB).

7. Powerbrain

Powerbrain adalah startup pengembang efisiensi energi berbasis smart technology, baru saja mendapatkan pendanaan tahap awal dari Achmad Zaky Foundation pada awal 2022.

Startup ini menawarkan empat produk unggulan, yaitu manajemen energi, energi terbarukan, manajemen aset, dan solusi pengisian kendaraan listrik.

Dengan menggunakan solusi Powerbrain, para mitra bisa mendapatkan banyak manfaat, seperti penghematan biaya operasional (termasuk 20-30% tagihan listrik yang lebih rendah), peningkatan nilai bangungan, serta peningkatan kesejahteraan mitra.

“Sejauh ini, kami masih di jalur yang tepat untuk bisa meraih target pertumbuhan minimal 5x lipat hingga akhir tahun,” ujar Rilwanu Lukman Amrullah, Co-founder dan CMO Powerbrain Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!