Beberapa Jenis Pekerjaan Ini Bisa Lolos dari Potensi PHK Perusahaan, Apa Saja?

radarutama.com – Dengan kondisi ekonomi dan resesi yang membayangi, gelombang PHK masih menjadi momok tersendiri. Namun, ada beberapa jenis pekerjaan masih bisa lolos dari potensi PHK.

Salah satu sektor yang tampaknya relatif aman untuk saat ini adalah pekerjaan di bidang siber. Para ahli mengatakan, pekerjaan keamanan siber bahkan dapat meningkat selama gejolak ekonomi. Profesional keamanan dunia maya dinilai sangat penting dalam mengurangi risiko terutama pada saat ketidakstabilan keuangan.

“Beberapa organisasi mungkin menjadi lebih rentan selama resesi karena mereka mungkin memiliki lebih sedikit sumber daya. Hal ini menjadikan mereka sasaran yang lebih mudah,” kata Daljit Sall, manajer umum teknologi Randstad Singapura mengutip , Kamis (2/3/2023).

“Menghadapi pelanggaran keamanan dunia maya yang serius terbukti membutuhkan skenario seperti itu. Misalnya, jika mereka harus membayar denda atau membayar biaya serangan ransomware,” tambahnya.

Dalam penelitian ISC2 di antara 1.000 eksekutif C-suite di lima negara termasuk Jerman, Jepang, Singapura, Inggris Raya, dan AS, hampir setengah dari eksekutif tingkat atas mengatakan bahwa mereka sangat mungkin melakukan pemutusan hubungan kerja karena antisipasi resesi tahun ini.

Namun, hanya 10 persen organisasi kemungkinan akan memangkas pekerjaan di bidang keamanan siber, dibandingkan dengan rata-rata 20 persen di bidang lain. Di Singapura, 68 persen organisasi sangat percaya bahwa PHK akan terjadi karena ekonomi melambat.

Namun, hanya 15 persen yang kemungkinan akan berhenti bekerja di bidang keamanan siber, dibandingkan dengan sektor lain seperti sumber daya manusia (32 persen) dan pemasaran (28 persen).

“Temuan ini menunjukkan bahwa para pemimpin tidak lagi memandang keamanan siber sebagai fungsi yang bagus untuk dimiliki saat anggaran tersedia, melainkan sebagai aset penting dan kritis yang memberikan nilai,” tambahnya.

Data Jobs on the Rise terbaru dari LinkedIn juga menyertakan insinyur keamanan siber dan konsultan keamanan siber sebagai beberapa posisi yang paling diminati di Singapura tahun ini. Sall mengatakan, telah terjadi peningkatan peran keamanan siber di Singapura dan secara global dalam beberapa tahun terakhir karena transformasi digital di berbagai industri.

“Kemajuan ini telah mendorong kebutuhan akan profesional keamanan siber yang andal dan berpengalaman untuk membangun dan memelihara infrastruktur digital yang aman,” tambahnya.

Sementara itu, kepala editorial LinkedIn untuk Asia-Pasifik Pooja Chhabria mengatakan, peningkatan risiko ancaman siber juga merupakan kontributor utama permintaan yang lebih tinggi untuk profesional keamanan siber.

“Permintaan untuk peran ini cenderung meningkat karena kompleksitas serangan siber semakin intensif dalam skala dan cakupannya,” kata Chhabria.

“Kebutuhan akan profesional keamanan siber yang dapat mengidentifikasi dan mencegah serangan ini akan menjadi yang terpenting,” lanjutanya.

Jumlah serangan siber telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir karena pekerjaan jarak jauh yang didorong oleh pandemi dan masalah politik. Misalnya, sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina, serangan phishing berbasis Rusia terhadap alamat email bisnis yang berbasis di Eropa dan AS telah meningkat 8 kali lipat.

Adapun beberapa sektor-sektor yang dinilai kebal terhadap PHK, antara lain, keamanan siber dengan persentase 42 persen, sektor keuangan 27 persen, Sumber Daya Manusia 25 persen, pemasaran 28 persen, dan penjualan 28 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!