Bos BRI Bicara SVB dan Credit Suisse: Beri Sentimen Negatif Bank Domestik

radarutama.com – Tahun ini disebut memiliki banyak tantangan untuk perekonomian. Tak cuma itu, perbankan nasional juga masih dibayangi ketidakpastian.

Terbaru ada kabar ambruknya Silicon Valley Bank (SVB) dan Credit Suisse yang membuat gonjang-ganjing dunia. Apa kata bankir?

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Sunarso menjelaskan masalah yang terjadi pada dua bank besar di AS dan Swiss disebabkan banyak sentimen. Dia menekankan reputation risk dalam setiap menjalankan usaha bank.

“SVB dan Credit Suisse mengalami kesulitan likuiditas dan modal. Ini bisa memberikan sentimen negatif terhadap bank-bank di domestik,” kata dia dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi VI DPR, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023).

Menurut Sunarso kedua bank itu tak punya likuiditas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek. Lalu risiko likuiditas, pendanaan cadangan ada ketidakcocokan dengan aset dan liabilitas.

“Karena itu pentingnya mengelola maturity aset dan liabilities agar tidak menjadi mismatch dan menjadi pelajaran penting untuk kita, terutama risiko likuiditas,” jelasnya.

Sunarso juga menyebut runtuhnya SVB dan Credit Suisse ini berdampak besar ke pasar modal di AS. Apalagi dengan bunga Fed yang terus naik menjadi 4,75% juga membuat rugi aset keuangan untuk dijual.

Selain itu masalah ini juga semakin bahaya ketika nasabah terkonsentrasi di sektor startup dan teknologi. “Makanya kita tak mau mengumpulkan portofolio di satu keranjang,” jelas dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!