Generasi Sandwich Jangan Sedih, Begini Cara Atur Uang Biar Nggak Boncos

radarutama.comGenerasi sandwich memiliki tanggungjawab yang berlipat yaitu membiayai diri sendiri, keluarga, dan orang tua. Memang menjadi generasi sandwich tidak mudah apalagi banyak tanggungan dan kebutuhan hidup pasti akan mempengaruhi kondisi fisik sampai kesehatan mental seseorang.

Direktur PT Insight Investments Management, Ria Meristika Warganda mengungkapkan kenaikan biaya hidup akibat inflasi membuat para generasi sandwich menjadi lebih berat. Ditambah harga kebutuhan pokok yang terus naik.

Generasi sandwich diharapkan untuk tidak bersedih, tapi harus memiliki strategi dalam mengelola keuangan agar menjadi lebih terarah dan tidak menjadi beban. Dibutuhkan perencanaan keuangan sejak dini dan bijak dalam memilih investasi seperti merencanakan keuangan seawal mungkin agar cita-cita atau impian bisa terealisasi.

“Dengan memulai perencanaan keuangan sedini mungkin, generasi sandwich bisa lebih siap menghadapi tantangan finansial yang dihadapi di masa depan. Perencanaan keuangan dimulai dari diri sendiri dengan menentukan strategi alokasi aset atau anggaran,” kata Ria dalam keterangan tertulis, Kamis (30/3/2023).

Dia menyebutkan sejumlah pakar keuangan merekomendasikan bahwa sekitar 30-50% dari pendapatan bulanan harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer, seperti makanan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Sementara itu, sisa pendapatan dapat dialokasikan untuk tabungan dan investasi sebesar 25%, dana darurat sebesar 5%, kegiatan sosial seperti zakat dan sedekah sebesar 5%, dan kebutuhan tersier seperti keinginan atau hiburan sebesar 5%. Namun, sebaiknya alokasi untuk utang tidak melebihi 20%.

Dalam hal ini, untuk generasi sandwich, alokasi keuangan bisa berbeda. Sebagai contoh, biaya untuk mendukung keluarga dan biaya kesehatan dapat dialokasikan dari anggaran untuk kebutuhan primer.

Oleh karena itu, alokasi kebutuhan primer dapat dibagi menjadi 30% untuk kebutuhan pribadi sehari-hari, 10% untuk biaya pendukung orang tua, dan 10% untuk biaya kesehatan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa alokasi biaya lainnya tidak terganggu dan memenuhi kebutuhan keluarga secara keseluruhan.

Ria menyampaikan bahwa dengan membuat rencana pengeluaran bulanan yang terperinci, seseorang dapat mengelola uangnya dengan lebih efektif dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Alokasi anggaran pribadi dapat membantu seseorang memprioritaskan kebutuhan dan keinginan mereka, serta memperbesar kesempatan untuk berinvestasi sehingga mencapai tujuan finansial sesuai dengan target waktu dan dana yang ditetapkan.

“Berinvestasi memungkinkan seseorang mencapai tujuan finansial dengan lebih cepat. Baik tujuan jangka pendek seperti menyiapkan dana liburan, tujuan jangka menengah seperti merencanakan biaya pendidikan, ataupun tujuan jangka panjang seperti menyiapkan dana pensiun, harus diperhitungkan dengan cermat dan disesuaikan dengan instrumen investasi yang cocok agar mencapai tujuan finansial tepat waktu dan tepat jumlah,” jelas Ria.

Kemudian saat memilih investasi juga dibutuhkan pengetahuan yang baik. Hal ini agar imbal hasil yang didapatkan bisa maksimal dan aman. Reksa Dana Haji Syariah I-Hajj Fund bisa menjadi salah satu pilihan strategi berinvestasi dengan cara mencicil per bulan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!