GRIA kantongi Rp207 miliar dari IPO untuk bayar utang

Radar Utama – Perusahaan pengembang perumahan PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, dengan meraih dana sebesar Rp207 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk pembayaran utang kepada pihak ketiga.

Dalam Initial Public Offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak 1,72 miliar saham atau setara 26,24 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan menetapkan harga penawaran umum sebesar Rp120 per saham.

Direktur GRIA Irwansyah Hakim Noo menjelaskan, sekitar Rp152 miliar dari dana hasil IPO akan digunakan pembayaran utang kepada pihak ketiga, sehubungan dengan pembelian lahan yang dikembangkan oleh perseroan.

Kemudian, sekitar Rp35 miliar untuk pembangunan proyek di Pulau Kalimantan, serta sisanya untuk biaya emisi dan biaya operasional perseroan.

Irwansyah mengatakan perseroan memiliki bisnis pengembangan real estat, yang saat ini berfokus pada pembangunan perumahan bersubsidi yang terletak di tiga provinsi, dengan total 10 proyek.

Dia menjelaskan, berbagai proyek milik perseroan di Provinsi Jawa Barat, diantaranya Bukit Esma Cicalengka 2, Cicalengka, The Valley of Esma, Cikancung, Gria Panorama Cimanggung, Cimanggung, Griya Panorama Sumedang, Cimalaka, Gria Indah Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Puri Artha Kencana, Karawang Barat, serta Puri Epicentrum Karawang, Kabupaten Karawang.

Lalu, di Provinsi Banten adalah Apartemen Epicentrum Sepatan, Kabupaten Tangerang, serta di Provinsi Kalimantan Timur, diantaranya New Mahakam Grade, Kota Samarinda, dan Mahakam Grande City, Kota Samarinda

“Perseroan menyadari kebutuhan rumah bagi masyarakat masih sangat banyak, dengan berfokus pada pengembang perumahan subsidi, menjadikan nilai tambah bagi perseroan,” ujar Irwansyah.

Lebih lanjut, pihaknya berkeyakinan dengan mengembangkan proyek di daerah Kalimantan akan mampu memberikan keuntungan yang baik bagi perseroan.”Selain rumah subsidi, kedepannya perseroan juga akan mengembangkan Perumahan Komersil serta real estat penunjang lainnya” ujar Irwansyah.

“Land bank merupakan hal yang sangat penting dari sebuah perusahaan properti, secara total keseluruhan yang dimiliki, perseroan masih memiliki sekitar 137 hektar lahan yang tersedia untuk dikembangkan, dan mayoritas lahan tersebut terletak di daerah Samarinda Kalimantan Timur,” ujar Irwansyah.

Adapun, berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Erdhika Elit Sekuritas.

error: Content is protected !!