Kementerian ESDM Buka Lowongan Magang, Langsung Cek di Sini

radarutama.comKementerian ESDM kembali membuka program magang untuk mahasiswa dengan nama Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya). Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch IV. Program ini merupakan kolaborasi antara Kementerian ESDM dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang berjalan sejak 2021.

Program Gerilya MSIB Batch IV ini dilaksanakan untuk mendukung upaya transisi energi yang dilaksanakan pemerintah untuk mencapai target bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 dan Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat.

“Keseriusan Kementerian ESDM di Program Gerilya ini adalah untuk mengembangkan dan mensosialisasikan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) kepada generasi muda, sebagai salah satu upaya untuk mencapai target NZE di tahun 2060 atau lebih cepat,” ujar Koordinator Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Ketatausahaan Arid Riza Abadi dikutip dari laman Kementerian ESDM, Selasa (10/1/2023).

Menurut Riza, Program Gerilya MSIB Batch IV diinisiasi untuk memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan mencetak tenaga kerja profesional di bidang industri energi terbarukan.

“Kami memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang hendak lulus untuk mengembangkan diri dan mendapatkan pengalaman untuk memasuki dunia kerja,” ujarnya.

Pendaftaran peserta program Gerilya MSIB Batch IV melalui https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id dan akan ditutup pada 15 Januari 2023. Peserta yang lolos seleksi administrasi akan diumumkan pada 18 Januari 2023.

Seleksi akan dilakukan melalui dua tahap, yakni tes kemampuan dasar dan essay, serta penilaian wawancara dan motivation letter. Untuk batch ini, Kementerian ESDM tidak hanya mengajak mahasiswa teknik, tapi juga membuka kesempatan untuk mahasiswa sosial dan humaniora untuk bergabung mengembangkan sektor EBT.

Sebagai informasi, Gerilya ditujukan bagi mahasiswa minimal semester 5 untuk mengikuti studi independen yang setara dengan 10-20 SKS (tergantung persetujuan Universitas). Metode pembelajaran sendiri dibagi menjadi dua, yaitu course dan team-based project (TBP) di mana dalam TBP peserta Gerilya terjun langsung ke perusahaan yang bergerak di bidang PLTS untuk mempraktikkan, mengoperasikan, memelihara, serta mengatasi permasalahan ketika ada peristiwa yang mengganggu fungsi kerja PLTS Atap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!