Mengidap Bipolar, Calon Haji Ini Ingin Dijemput Jokowi

Makkah: Zamzami, perempuan asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Dia merupakan salah satu jemaah calon haji (JCH) yang kini sedang menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Arab Saudi. Ia terdiagnosa terserang bipolar, alias gangguan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, tingkat aktivitas, konsentrasi, serta kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
 
Zamzami berlonjak ceria saat ruang rawatnya yang hening mendadak ramai didatangi Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Saadi serta Anggota Tim Pemantauan dan Evaluasi Kementerian Agama (Kemenag) Alissa Qatrunnada Wahid. Kepada keduanya dan rombongan Amirul Hajj, Zamzami dengan semangat mengungkapkan keinginannya agar sepulangnya dari Tanah Suci, Presiden Joko Widodo berkenan menjemput dan mengantarnya hingga ke kampung halaman.
 
“Saya maunya diantar Pak Jokowi dan disambut seluruh siswa dan guru SD dari kecamatan hingga kabupaten,” katanya sembari tersenyum, di salah satu ruang rawat inap di KKHI Makkah, Arab Saudi, Sabtu, 2 Juli 2022.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Tapi, tiba-tiba Zamzami memasang wajah sembabnya kembali. Kali ini dia bercerita tentang perjuangannya yang kandas saat mengikuti proses seleksi sertifikasi guru, hingga alam pikirnya yang melulu diteror perasaan bersalah terhadap orang tuanya.
 
Kepada Alissa Wahid, Zamzami bercerita bahwa ia seakan jadi anak durhaka. Sebab, ia bersama kakak dan adiknya tak mampu mewujudkan cita-cita kedua orang tua untuk berhaji.
 
“Jadi dia cerita, dia bersama kakak dan adiknya sudah lama patungan untuk memberangkatkan orang tuanya ke Tanah Suci. Namun, keduanya sudah keburu wafat dan digantikan kakak serta adiknya,” kata putri sulung Presiden KH Abdurrahman ‘Gus Dur’ Wahid tersebut.
 
“Ada rasa bersalah di benaknya, kenapa ia bersama kakak dan adiknya yang justru menikmati cita-cita tersebut,” sambung Alissa.

Alissa pun terdengar menyuntikkan semangat kepada Zamzami yang tengah ditenangkan kakak dan adiknya. Alissa berbisik, bahwa cita-cita kedua orang tuanya tak lain merupakan wasilah atau perantara yang menjadikan mereka bertiga sampai di Tanah Suci.
 
“Jangan merasa bersalah lagi, ya,” ujar Alissa.
 
Wamenag Zainut bersama rombongan juga menjenguk sejumlah pasien lainnya yang sedang dirawat. Dia menilai, pelayanan kesehatan jemaah haji Indonesia tahun ini cukup baik. Para petugas medis dianggap mampu memberikan penanganan yang maksimal.
 
“Petugas mampu menangani pasien yang keumumannya mengidap penyakit jantung,paru-paru, gangguan pernapasan, gangguan psikologi, dan lainnya,” ujar dia.
 
KKHI mencatat, sebanyak 100 jemaah Indonesia sedang dirawat dan 67 orang lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi. Sementara per Jumat, 1 Juli 2022, jumlah jemaah haji yang wafat tercatat 19 orang.
 
Secara total, saat ini KKHI Makkah sudah menangani 731 kasus dengan rincian 531 pasien berstatus rawat jalan dan 200 lainnya rawat inap.
 

(LDS)


Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!