Simak, 6 Ciri-ciri Lowongan Kerja “Bodong” yang Harus Diwaspadai

radarutama.com – Mulai pulihnya ekonomi Indonesia saat ini menghasilkan lebih banyak lowongan kerja . Namun di sisi lain, meningkatnya jumlah lowongan kerja juga bisa mengakibatkan meningkatnya penipuan pekerjaan dan lowongan-lowongan palsu.

Managing Director JobStreet Indonesia Varun Mehta menilai hal ini dapat terjadi karena banyak pihak tak bertanggung jawab yang menyalahgunakan nama besar dari sebuah perusahaan dengan tujuan menjebak orang-orang yang sedang mencari pekerjaan.

Bahkan, kandidat terkadang diminta mengirimkan sejumlah uang sebagai jaminan untuk langsung diterima kerja. Biasanya, cara yang digunakan adalah menggunakan informasi palsu dari sebuah perusahaan besar atau menciptakan perusahaan fiktif.

“Secara psikologis, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan, sehingga kurang teliti dan antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi. Situasi inilah yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum perusahaan palsu. Selain itu, hal ini juga dapat berdampak terhadap psikologis pencari kerja yang jatuh ke lubang ini. Korban bisa putus asa dan kehilangan semangat untuk mencari lowongan kerja yang lain,” ujarnya kepada Kompas.com saat ditemui di kantornya Jakarta, belum lama ini.

Oleh karena itu, menurut Varun, para pencari kerja harus lebih berhati-hati saat menerima informasi lowongan kerja.

Dia pun membeberkan ada 6 ciri-ciri lowongan kerja bodong yang perlu diwaspadai oleh pencari kerja.

Pertama adalah jobdesc dan nilai gaji tidak sesuai. Varun mengatakan, jika pekerjaannya terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar memang begitu adanya.

Dibayar dengan gaji besar untuk melakukan tugas-tugas ringan adalah skenario impian bagi siapa pun. Namun, beberapa tawaran pekerjaan ini bisa jadi penipuan.

Orang yang menjadi korban penipuan biasanya tertarik dengan janji gaji tinggi dan pekerjaan mudah, yang merupakan kombinasi ideal bagi mereka yang mencari pekerjaan paruh waktu atau mereka yang memiliki pengalaman bekerja yang minim.

Kemudian ciri-ciri lowongan kerja bodong , yakni perekrut berkomunikasi secara eksklusif melalui media sosial.

Menurut Varun, jika seorang perekrut menghubungi melalui media sosial, sebaiknya sudah lebih skeptis. Perekrut dari perusahaan resmi biasanya berkomunikasi melalui email, telepon, atau aplikasi lowongan kerja, di mana identitas mereka yang sebenarnya ditampilkan.

“Beberapa perekrut mungkin mengirim pesan kepada kandidat melalui media sosial sebelum beralih ke sarana komunikasi yang lebih formal seiring berlanjutnya pembicaraan,” kata Varun.

Ciri-ciri lowongan kerja bodong yang ketiga adalah perusahaan mengirimkan email yang mencurigakan. Berkomunikasi melalui email tidak secara otomatis membuat perekrut menjadi sah.

“Bahkan, kamu pencari kerja bisa mengidentifikasi penipuan rekrutmen lowongan pekerjaan berdasarkan isi email. Apakah pesan tersebut berasal dari alamat email resmi perusahaan? Jika itu berasal dari alamat email pribadi atau yang tidak terkait dengan perusahaan yang diklaimnya mewakili, maka iklan pekerjaan itu bisa jadi penipuan,” papar dia.

Ciri-ciri lowongan kerja bodong yang keempat adalah perekrut pekerjaannya menanyakan detail pribadi.

Perekrut pekerjaan yang resmi, hanya tertarik pada hal-hal yang tertera di rresume seperti pekerjaan dan latar belakang pendidikan, keahlian, dan informasi pribadi dasar calon pekerja. Di luar itu, tidak ada perusahaan yang benar-benar menggunakan informasi tambahan apa pun, seperti detail bank atau nomor jaminan sosial.

Pencari kerja hanya boleh memberikan informasi pribadi setelah perusahaan resmi merekrut untuk mempekerjakan kamu. Orang-orang yang meminta lebih banyak informasi dari kamu daripada yang biasanya dibutuhkan oleh pemberi kerja mungkin mencari hal lain.

Varun juga mengingatkan agar para pencari kerja waspada terhadap iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan yang membutuhkan detail pribadi yang tidak nyaman dibagikan.

Selanjutnya yang kelima, para pencari kerja mendapatkan tawaran pekerjaan instan tanpa surat lamaran.

Dia menjelaskan, jika seseorang menghubungimu secara online dengan tawaran pekerjaan langsung, itu adalah tanda bahaya yang serius. Tawaran pekerjaan tipikal datang setelah lamaran kerja menyeluruh, yang melibatkan penyerahan resume dan surat lamaran, penyaringan kandidat yang tepat oleh pemberi kerja, dan wawancara kerja formal.

Itu tidak dibagikan secara bebas dan acak kepada siapa pun yang memiliki alamat email atau akun media sosial.

Ciri-ciri lowongan kerja bodong terakhir adalah perekrut meminta uang. Oknum lowongan pekerjaan palsu dapat mengambil jumlah uang yang banyak dari para pencari kerja. Mereka meyakinkan korban untuk mengeluarkan uang sebagai bagian dari pekerjaan, dengan janji mendapatkan jumlah yang lebih besar di kemudian hari.

“Ketika atasan yang meminta uangmu adalah salah satu tanda bahaya terbesar saat melihat iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan. Jika kamu harus membayar untuk melamar pekerjaan, kemungkinan besar lowongan itu palsu,” bebernya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!