The Fed Masih Akan Hawkish, Bitcoin dkk Menguat Terbatas

radarutama.comJakarta, CNBC Indonesia – Harga kripto utama cenderung menguat terbatas pada perdagangan Jumat (9/9/2022), setelah pidato ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) dan sebelum ‘pekan bisu’ bank sentral AS.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:36 WIB, Bitcoin menguat 0,83% ke posisi harga US$ 19.416,55/koin atau setara dengan Rp 288.724.099/koin (asumsi kurs Rp 14.870/US$). Sedangkan untuk Ethereum juga menguat 0,83% ke posisi US$ 1.642,22/koin atau Rp 24.419.811/koin.

Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

Sumber: CoinMarketCap

Bitcoin bertahan di kisaran US$ 19.000 pada hari ini dan penguatannya juga masih cenderung terbatas, setelah komentar hawkish ketua bank sentral Amerika Serikat (AS).

Berbicara dalam acara Annual Monetary Conference yang diselenggarakan Cato Institute, Powell mengingatkan jika tugas memerangi inflasi masih jauh dari selesai.

Dia juga mengatakan tidak ingin mengulang apa yang terjadi pada periode 1970-an dan 1980-an di mana inflasi terus melambung tinggi karena keterlambatan dalam menekan ekspektasi inflasi.

“Sejarah mengingatkan kita dengan keras mengenai pelonggaran moneter yang dilakukan secara premature. Saya bisa yakinkan kepada Anda jika bank sentral berkomitmen kuat untuk menurunkan inflasi sampai tugas itu berhasil,” tutur Powell, dikutip dari CNBC International.

Ia sekali lagi menegaskan akan terus menaikkan suku bunga dan menahannya di level tinggi dalam waktu yang lama sampai inflasi kembali ke 2%.

“Saya meyakinkan anda, saya dan rekan-rekan saya sangat berkomitmen dalam proyek ini (menaikkan suku bunga) sampai tugas kami selesai (inflasi turun),” kata Powell.

Pasca pernyataan tersebut, pasar melihat suku bunga akan dinaikkan lagi sebesar 75 basis poin bulan ini, dengan probabilitas sekitar 86%.

Setelah Powell memberikan pernyataanya, beberapa pekan kedepan sebelum pertemuan The Fed edisi September, The Fed mengalami ‘pekan bisu’.

“Pertemuan the Fed bakal digelar dua pekan ke depan dan ada masa”blackout period”. Pernyataan apapun dari the Fed pada minggu ini akan diteliti oleh pasar karena mereka harus menjahit informasi apapun untuk mengetahui kebijakan the Fed,” tutur analis senior Citi Index Matt Simpson, kepada Reuters.

Sebelum komentar Powell, bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) telah terlebih dahulu memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bp).

Kenaikan tersebut sesuai dengan ekspektasi mayoritas pelaku pasar. Namun dalam pernyataannya ECB memberikan sinyal bahwa ke depan kenaikan suku bunga acuan masih akan terus dilanjutkan mengingat laju inflasi yang masih jauh dari sasaran target.

“Langkah besar ini mengawali transisi dari tingkat kebijakan yang sangat akomodatif yang berlaku ke tingkat yang akan memastikan pengembalian inflasi tepat waktu ke target jangka menengah 2% ECB,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Di lain sisi, sebuah laporan dari Gedung Putih pada Kamis kemarin menyatakan bahwa dampak lingkungan dari penambangan aset digital seperti Bitcoin dapat menghambat upaya AS untuk memerangi perubahan iklim.

Laporan tersebut tampaknya menjadi pendahulu untuk studi tambahan tentang dampak penambangan kripto terhadap lingkungan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!