Lagu Kebangsaan Inggris, Uang, Prangko, hingga Doa Perlu Diubah Pascakematian Ratu Elizabeth

radarutama.com – Kematian Ratu Elizabeth tidak hanya mengubah kepemimpinan Kerajaan Inggris.

Ada berbagai perubahan yang akan terjadi setelahnya, khususnya berkaitan dengan status ratu sebagai simbol pemerintahan Inggris.

Hal serupa juga terjadi ketika Ratu Elizabeth naik takhta setelah ayahnya, Raja George VI, meninggal dunia pada 1952.

“Proses simultan yang sama akan terjadi pada saat kematian Ratu Elizabeth dan pengambilan takhta oleh Raja Charles III,” ujar Robert Blackburn, seorang profesor hukum konstitusional di King’s College London, dikutip dari The Guardian.

Berbagai logo, citra, dan ikonografi yang berkaitan dengan Ratu Elizabeth di Inggris dan negara Persemakmuran kini terpaksa diubah setelah 70 tahun lamanya.

Apa saja perubahan yang akan terjadi?

Lagu kebangsaan Inggris

Perubahan yang paling terasa terjadi pada lagu kebangsaan Inggris yang selama ini dikenal berjudul ” God Save the Queen ” menjadi “God Save the King”.

Hal ini sebenarnya bukan hal yang aneh karena versi maskulin itulah yang sebelumnya dinyanyikan di masa pemerintahan George VI dan raja sebelumnya.

Kata ganti di lagu yang telah dipakai sejak 1745 itu memang disesuaikan dengan jenis kelamin sosok yang sedang bertakhta.

Perubahan ini sendiri tak berdampak banyak pada makna lagu tersebut karena ini merupakan nyanyian patriotik yang mengharapkan umur panjang dan kemakmuran bagi pemimpin Kerajaan Inggris.

Bendera

Bendera yang berkibar di kantor polisi, angkatan laut, pemadam kebakaran, dan di lokasi lainnya yang mengandung simbol Elizabeth II Regina (EIIR) juga harus diganti.

Selama ini, digunakan bendera dengan warna dan logo Ratu Elizabeth yang bersulam emas dengan empat identitas wilayah Skotlandia, Irlandia, Inggris.

Bisa dipastikan akan ada bendera baru dengan warna dan logo yang berbeda ketika Pangeran Charles resmi naik takhta.

Uang kertas dan koin

Meninggalnya Ratu Elizabeth juga akan memicu perubahan logo pada uang kertas dan koin yang beredar di Inggris dan negara Persemakmuran.

Saat ini setidaknya ada 4,5 miliar uang kertas senilai 80 miliar pounsterling Inggris yang beredar di negara Eropa itu.

Selain itu, wajah Ratu Elizabeth juga menghiasi uang kertas di Kanada, koin di Selandia Baru, semua jenis uang di Karibia Timur dan beberapa negara Commonwealth lainnya.

Ratu Elizabeth sendiri menjadi satu-satunya pimpinan Kerajaan Inggris yang wajahnya menghiasi uang kertas maupun logam sejak dimunculkan pada 1960.

Diperkirakan akan membutuhkan waktu dua tahun untuk melakukan perubahan tersebut setelah gambar raja baru disetujui Istana Buckingham.

Doa

Ratu Elizabeth juga berstatus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Inggris yang juga dikenal sebagai Anglican.

Oleh sebab itu, ada doa untuknya yang tercantum dalam Buku Doa Umum, diterbitkan tahun 1662, yang berbunyi, “replenish her with the grace of thy Holy Spirit, that she may alway incline to thy will, and walk in thy way”.

Namanya juga terkandung dalam doa ibadat umum yang berbunyi, “rule the heart of thy chosen servant Elizabeth, our Queen and governor, that she may above all things seek thy honour and glory“.

Perubahan dengan nama raja baru akan dilakukan berdasarkan undang-undang atau surat perintah kerajaan dan dieksekusi oleh Pemimpin Sinode.

Kotak pos dan prangko

Kotak pos Royal Mail yang memuat sandi kerajaan Ratu Elizabeth, ER, juga harus mengalami perubahan meskipun mungkin tidak akan dihapus sepenuhnya.

Pasalnya, membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit untuk melakukan pergantian sepenuhnya.

Apalagi sejumlah kotak pos bersandi Raja George VI tetap digunakan sampai sekarang meskipun Ratu Elizabeth bertakhta selama 70 tahun.

Meski demikian, prangko resmi Inggris dipastikan akan diganti dengan gambar profil pemimpin kerajaan yang baru.

Sumpah setia

Ketika dilantik, anggota parlemen Inggris mengucapkan sumpah setia kepada Kerajaan Inggris, yang diwakili Ratu Elizabeth.

“Saya bersumpah demi Tuhan Yang Mahakuasa bahwa saya akan setia dan setia kepada Yang Mulia Ratu Elizabeth, ahli waris dan penerusnya, menurut hukum,” demikian bunyinya.

Dengan meninggalnya nenek Pangeran Harry itu maka sumpah baru diperlukan dengan menyertakan nama raja baru.

Janji serupa, dengan detail berbeda, juga harus diucapkan oleh orang yang pindah menjadi warga negara Inggris, angkatan bersenjata, dan pramuka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!