Melewatkan Makan Siang demi Turunkan Berat Badan, Sehatkah?

radarutama.com – Menerapkan pola makan sehat dengan jadwal yang tepat dan konsisten merupakan hal yang tidak selalu mudah.

Bagi sebagian orang, informasi yang tak utuh ataupun pemahaman yang keliru dapat membuat usaha untuk melakukan pola diet yang sehat menjadi amburadul.

Padahal, ketepatan akan program diet yang dijalani merupakan hal yang terkait dengan keberhasilan diet itu sendiri.

Salah satu hal yang keliru adalah kebiasaan melewatkan waktu makan siang , demi usaha penurunan berat badan .

Kita tentu paham, melewatkan jam makan siang dengan mendistraksi diri di antara kesibukan kerja, membuat usaha menjadi terasa lebih ringan.

1. Prinsip 3J

Namun, diet yang pada prinsipnya adalah pengaturan makan untuk penurunan berat badan, harus memerhatikan istilah “3J”.

3J adalah jumlah makanan yang dikonsumsi, jenis makanan, dan jadwal makan.

Jumlah makanan yang dikonsumsi untuk sarapan dan makan malam biasanya hampir sama, yaitu sekitar 20 persen dari total kalori harian yang dibutuhkan.

Penghitungan kalori harian ini sangat bergantung pada usia, serta kombinasi berat/tinggi badan.

Misalnya, rata-rata untuk wanita 20an tahun, membutuhkan 1200-1500 kalori per hari. Maka usaha penurunan berat badan, dapat dilakukan dengan mengurangi 500 kalori per hari.

Sebagai contoh, untuk makan mie ayam, kita boleh mengonsumsi sekitar ½ porsi, namun dengan komposisi sayur yang lebih banyak.

Lalu, jenis makanan yang dikonsumsi, utamakan yang kaya akan serat sehingga lebih lama membuat rasa kenyang.

Juga, serat baik untuk mencegah konstipasi dan mengurangi jumlah kalori yang masuk.

Contoh, setiap kali makan utamakan asupan serat dari sayur dan buah sebanyak dua porsi setiap kali makan, baik sarapan, makan siang, maupun makan malam.

Nah, jadwal makan juga harus diperhatikan agar kita tidak melakukan balas dendam saat makan, karena terlalu banyak melewatkan waktu makan yang ada.

Sebagai contoh, kita hanya makan pagi dan malam saja. Bagaimana dengan makan siang serta snack time?

Jadi, sebaiknya makan tetap diatur enam kali sehari dalam bentuk sarapan, snack pagi, makan siang, snack sore, makan malam, dan snack malam jika masih lapar.

Snack dapat diberikan dalam bentuk buah atau puding rendah kalori.

2. Aktivitas fisik

Di tengah jadwal kerja yang padat, tentunya stamina juga harus diperhatikan.

Agar kita tetap bugar dan sehat, melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah hal yang sangat disarankan.

Aktivitas fisik dapat dilakukan dalam bentuk jalan kaki di tengah aktivitas harian.

Dengan demikian, seharusnya aktivitas fisik rutin semacaam itu tidak memerlukan waktu khusus untuk melakukannya.

Atau, kita pun dapat juga melakukan kegiatan olahraga saat libur, misalnya Sabtu atau Minggu.

Aktivitas fisik yang tepat akan membantu mengurangi jumlah energi sehingga termasuk dalam program penurunan berat badan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!