Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Setelah Kapal Induk AS Tiba di Korea Selatan

radarutama.com – Militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara pada Minggu (25/9/2022) menembakkan rudal balistik tak dikenal ke Laut Timur.

Laporan tembakkan rudal Korea Utara ini nyatanya muncul hanya berselang dua hari setelah kapal induk bertenaga nuklir AS tiba di wilayah perairan Korea Selayan untuk melakukan latihan bersama.

“Korea Utara menembakkan rudal balistik tak dikenal,” kata Kepala Staf Gabungan Seoul pada Minggu pagi, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Peluncuran rudal balistik itu juga terjadi setelah muncul laporan yang mengindikasikan bahwa Korea Utara mungkin bersiap untuk menembakkan rudal balistik yang diluncurkan kapal selam.

Penjaga pantai Jepang juga mengonfirmasi kemungkinan peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara, mengutip informasi dari Kementerian Pertahanan Tokyo.

Mereka telah memperingatkan kapal untuk waspada.

“Kapal harap waspada terhadap informasi baru dan jika Anda melihat benda asing, jangan mendekat tetapi beri tahu penjaga pantai,” kata penjaga pantai Jepang, dikutip dari Kantor berita AFP.

Penyiar publik Jepang NHK mengatakan benda itu tampaknya jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.

Sebelumnya, USS Ronald Reagan yang bertenaga nuklir telah berlabuh di kota pelabuhan selatan Busan pada Jumat (23/9/2022).

Kehairan kapal ini menjadi bagian dari dorongan oleh Seoul dan Washington untuk memiliki lebih banyak aset strategis AS yang beroperasi di wilayah tersebut.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang mulai menjabat pada Mei, telah berjanji untuk meningkatkan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat, setelah bertahun-tahun gagal diplomasi dengan Korea Utara di bawah pendahulunya.

USS Reagan akan mengambil bagian dalam latihan bersama di lepas pantai timur Korea Selatan pada bulan ini.

AS adalah sekutu keamanan utama Korea Selatan dan menempatkan sekitar 28.500 tentara di Korea Selatan untuk melindunginya dari Korea Utara.

Kedua negara telah lama melakukan latihan bersama, yang mereka tegaskan murni defensif tetapi Korea Utara melihatnya sebagai latihan untuk invasi.

Pejabat Korea Selatan dan AS telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir lagi.

Pada bulan Mei, Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik jarak pendek dari Sinpo, sebuah galangan kapal angkatan laut utama di Korea Utara.

Korea Utara telah menguji senjata nuklir enam kali sejak 2006. Yang terakhir dan paling kuat pada 2017 -yang diklaim Pyongyang sebagai bom hydrogen- diperkirakan menghasilkan 250 kiloton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!