PM Italia kunjungi India untuk perkuat hubungan bilateral

radarutama.com – Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni tiba di India pada Kamis dalam rangka lawatan untuk memperkuat hubungan bilateral.

Kedua negara pada tahun ini merayakan 75 tahun hubungan diplomatik, dan Kementerian Luar Negeri India menyatakan negaranya ingin memperkuat hubungan keamanan, pertahanan, dan ekonomi dengan Italia.

Meloni menjadi PM Italia pertama yang berkunjung ke India dalam lima tahun terakhir.

Dalam kunjungannya, dia akan bertemu PM India Narendra Modidan akan menyampaikan pidato di sebuah konferensi yang digelar Kementerian Luar Negeri India pada Jumat (3/3).

“Kunjungan Perdana Menteri Meloni diharapkan semakin memperkuat dan memperdalam hubungan antara India dan Italia yang telah berlangsung lama,” menurut pernyataan Kemlu India.

Pernyataan itu juga menjelaskan bahwa kedua pihak akan memperkuat kerja sama keamanan dan pertahanan, menjalin hubungan ekonomi yang lebih erat, membuka kesempatan lebih bagi mobilitas talenta, dan memberikan panduan strategis untuk kolaborasi di bidang sains dan teknologi yang sedang berjalan.

Hubungan India-Italia sempat memburuk akibat insiden penembakan dua nelayan India oleh dua anggota marinir Italia yang bertugas di kapal tanker Italia “Enrica Lexie” pada 2012 di pesisir selatan India.

Mahkamah Agung India pada Juni 2021 menyatakan bahwa mereka telah menghentikan semua proses penuntutan terkait insiden tersebut setelah pemerintah Italia membayar kompensasi sebesar 1,36 juta dolar (sekitar Rp20,7 miliar).

Salvatore Girone dan Massimillano Latorre, yang ditahan selepas insiden tersebut pada Februari 2012, menyatakan bahwa penembakan tersebut tidak disengaja karena mereka mengira nelayan yang mereka lihat sebagai bajak laut.

Hubungan diplomatik India-Italia itu memanas lagi ketika pengadilan India mencegah Duta Besar Italia meninggalkan India karena insiden penembakan tersebut.

Hubungan kedua negara semakin memburuk setelah pemerintah India membatalkan kontrak pembelian helikopter senilai 560 juta euro (sekitar Rp9,1 triliun) dengan perusahaan Italia AgustaWestland, menyusul skandal suap pada 2013.

Sumber: Reuters

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!