Presiden Korsel Nyatakan Hari Berkabung Nasional: Ini Benar-benar Mengerikan

radarutama.com – Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol datang langsung ke lokasi tragedi Halloween Itaewon dan mengumumkan masa berkabung nasional pada Minggu (30/10/2022) atas bencana di jantung kota Seoul itu.

“Ini benar-benar mengerikan,” kata Yoon, mengatakan “tragedi dan bencana Sabtu (29/10/2022) seharusnya tidak pernah terjadi.”

“Sebagai presiden, yang bertanggung jawab atas kehidupan dan keselamatan rakyat, hati saya berat dan saya berjuang untuk mengatasi kesedihan saya,” katanya dilansir dari kantor berita Yonhap.

Lebih lanjut menurutnya, pemerintah menetapkan Minggu (30/10/2022) hingga hari dimana penyelidikan atas kasus ini dikendalikan sebagai masa berkabung nasional.

Aparat disebut akan menempatkan “prioritas utama dalam urusan administrasi dalam pemulihan dan tindakan tindak lanjut.”

Pada kesempatan yang sama, Yoon menyatakan belasungkawa atas kematian korban dan berharap pemulihan cepat bagi yang terluka.

Pemerintah Korea Selatan akan mendukung persiapan pemakaman dan sepenuhnya memobilisasi layanan medis darurat untuk merawat pasien, termasuk dengan menugaskan pegawai negeri secara individu untuk mereka yang membutuhkan bantuan.

“Yang terpenting adalah mengetahui penyebab kecelakaan dan mencegah terjadinya kecelakaan serupa,” ujarnya sebagaimana dilansir dari The Straits Times.

“Kami akan menyelidiki penyebab kecelakaan secara menyeluruh dan melakukan perbaikan mendasar agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi di masa depan.”

Dia mengatakan pada briefing di tempat kejadian 82 orang terluka, 19 di antaranya cedera serius.

Para pejabat mengatakan tidak ada tanda-tanda langsung bahwa ada keterlibatan bahan narkotika dalam insiden itu.

Pihak berwenang terkait akan melakukan inspeksi darurat untuk acara Halloween serta festival lokal lainnya dan memastikan mereka dilakukan dengan tertib dan aman, kata Yoon.

Sebuah acara Halloween yang dijadwalkan pada Minggu (30/10/2022) di Hongdae, lingkungan Seoul lain yang populer di kalangan anak muda, telah dibatalkan, menurut pesan teks dari pemerintah setempat.

Itu adalah acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut pembatasan Covid-19 dan jarak sosial. Banyak pengunjung pesta mengenakan topeng dan kostum Halloween.

Beberapa saksi menggambarkan kerumunan menjadi semakin tidak terkendali dan meresahkan saat malam semakin larut. Insiden itu terjadi sekitar pukul 22.20 waktu setempat (20.20 malam di Singapura).

“Sejumlah orang jatuh selama festival Halloween, dan kami memiliki banyak korban,” kata Choi.

Moon Ju-young (21/10/2022), mengatakan ada tanda-tanda masalah yang jelas di gang-gang sebelum insiden itu. “Setidaknya 10 kali lebih ramai dari biasanya,” katanya kepada Reuters.

Rekaman media sosial menunjukkan ratusan orang yang memadati gang sempit dan miring terhimpit dan tidak bisa bergerak, sementara petugas darurat dan polisi berusaha menarik mereka untuk bebas.

Choi, kepala pemadam kebakaran distrik Yongsan, mengatakan semua kematian kemungkinan dari kecelakaan di satu gang sempit.

Petugas pemadam kebakaran dan saksi mata mengatakan orang-orang terus berduyun-duyun ke gang yang sudah penuh sesak, ketika orang-orang di puncak jalan yang miring itu jatuh, membuat orang-orang di bawah mereka terguling-guling di atas yang lain.

Seorang wanita mengatakan putrinya, ditarik dari himpitan orang, selamat setelah terjebak selama lebih dari satu jam.

Kecelakaan itu adalah yang insiden terburuk yang terjadi di Korea Selatan sejak tenggelamnya Feri Sewol pada 2014 yang menewaskan 304 orang, yang menimbulkan kecaman terhadap pemerintah pada saat itu atas tanggapannya terhadap keadaan darurat.

Desak-desakan dan pemukulan telah terjadi di masa lalu di kawasan tersebut, termasuk pada 2005, ketika 11 orang tewas di kota Sangju ketika orang banyak menyerbu ke dalam tempat konser.

Pada 2006, 35 orang terluka saat mencoba memasuki taman hiburan yang dibuka secara gratis di Seoul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!