Ratu Elizabeth II Wafat, Pekerja Kereta-Pos Inggris Batal Mogok

radarutama.com – Rencana aksi mogok pekerja kereta api dan pos di Inggris yang akan berlangsung minggu depan telah dibatalkan. Ini dilakukan sebagai tanda penghormatan kepada Ratu Elizabeth II , yang telah meninggal pada usia 96 tahun.

Menurut pernyataan dari Istana Buckingham, ratu terlama yang memerintah Inggris itu meninggal ‘dengan damai’ di Balmoral pada sore hari tanggal 8 September 2022.

Dilansir dari Metro.co.uk, Jumat (9/9/2022), di tengah berita duka itu, aksi pemogokan pekerja kereta api yang direncanakan akan berlangsung pada 15 dan 17 September telah dibatalkan.

Selain itu, aksi mogok kerja yang direncanakan oleh pekerja pos Royal Mail untuk hari Jumat, 9 September, juga dibatalkan.

Sebuah pernyataan dari serikat Rail, Maritime and Transport (RMT) mengonfirmasi pembatalan rencana aksi mogok pekerja kereta api itu.

“RMT bergabung dengan seluruh bangsa dalam memberikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth,” kata Sekjen RMT Mick Lynch.

“Aksi mogok kereta api yang direncanakan pada 15 dan 17 September ditangguhkan.

“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga, teman, dan bangsa.”

Konfirmasi bahwa pemogokan pekerja Royal Mail yang direncanakan untuk hari Jumat (9/9) ini telah dibatalkan, juga diumumkan oleh Serikat Pekerja Komunikasi tak lama setelah wafatnya sang Ratu Inggris .

Ratu Elizabeth II telah meninggal setelah 70 tahun bertakhta, dengan kematiannya diumumkan oleh Istana Buckingham pada 8 September 2022.

Dia meninggal pada usia 96 tahun dikelilingi oleh keluarganya di rumahnya di Balmoral, termasuk putranya dan pewaris takhta Charles, Pangeran Wales, dan cucu-cucunya, Duke Of Cambridge, Pangeran William dan Duke of Sussex, Pangeran Harry.

Perdana Menteri (PM) Liz Truss telah berpidato tak lama setelah berita kematian Ratu Elizabeth diumumkan.

PM baru Inggris itu mengatakan Ratu Elizabeth telah menjadi ‘inspirasi pribadi’ dengan rasa kewajibannya sebagai ‘contoh bagi kita semua’.

Mengenakan pakaian hitam, Truss mengatakan berita itu adalah ‘kejutan besar bagi bangsa dan dunia’.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!