Serangan Drone Hantam Suriah, 4 Orang Tewas

radarutama.com – Serangan drone atau pesawat tak berawak menewaskan empat orang di wilayah Suriah timur yang dikuasai pemerintah. Serangan drone pada hari Rabu (8/3) itu terjadi di daerah yang dikendalikan oleh faksi-faksi yang didukung Iran.

“Empat orang tewas dan delapan orang lainnya luka-luka dalam sebuah serangan drone di dekat sebuah pabrik senjata milik kelompok-kelompok yang didukung Iran dan di dekat sebuah truk yang penuh dengan senjata,” kata Rami Abdel Rahman, kepala kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia kepada AFP, Rabu (8/3/2023).

Saat ini belum ada informasi tentang siapa yang melakukan serangan drone di kota Deir Ezzor, Suriah timur tersebut.

Abdel Rahman mengatakan, serangan drone itu menargetkan bagian kota yang merupakan tempat tinggal para komandan tinggi Iran dan perwira senior gerakan Hizbullah Libanon serta rumah sakit Iran untuk merawat pasien kolera.

Faksi-faksi pro-Iran yang bersekutu dengan pemerintah Suriah , termasuk Hizbullah, banyak dikerahkan ke selatan dan barat Sungai Efrat yang mengalir melalui provinsi Deir Ezzor.

Media pemerintah melaporkan bahwa ranjau darat yang ditanam oleh “teroris” meledak di kawasan yang sama, menyebabkan korban jiwa.

“Sejumlah warga tewas dan terluka ketika ranjau darat yang ditanam teroris meledak di kawasan Al-Hamidiya di Deir Ezzor,” lapor kantor berita resmi Suriah, SANA.

Lihat juga Video ‘Bangunan di Damaskus Suriah Hancur Kena Rudal Israel, 5 Orang Tewas’:

Serangan drone pada hari Rabu itu terjadi menyusul serangkaian serangan drone pada 30 Januari lalu, yang menargetkan konvoi senjata yang diduga milik Iran, di provinsi itu. Serangan itu menewaskan 11 orang, termasuk seorang komandan pro-Iran, kata Observatorium pada saat itu.

Konflik di Suriah dimulai pada tahun 2011 dengan represi brutal terhadap aksi protes damai dan meningkat hingga menarik kekuatan asing dan militan-militan global.

Perang di Suriah tersebut telah menewaskan hampir setengah juta orang, dan memaksa sekitar setengah dari populasi sebelum perang di negara itu meninggalkan rumah mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!