Alasan Kepsek MAN 1 Pamekasan Tarif Toilet Sekolah, Bongkar Joroknya Siswa: Pipis di Bak dan BAB Tak Disiram

Radar Utama – Kepala MAN 1 Pamekasan , No’man Afandi mengungkapkan alasannya mengapa memasang tarif untuk toilet siswa. Dia menuturkan, terdapat berbagai permasalahan yang membuatnya membuat kebijakan tersebut.

“Tentang toilet dibayar, sekali lagi kami sampaikan bahwasanya di MAN 1 Pamekasan , anak-anak yang masuk ke toilet itu tidak berbayar. Namun dalam perjalanan kami memimpin di MAN 1 Pamekasan , ternyata penggunaan toilet ini mengalami beberapa persoalan,” tuturnya, Jumat 22 September 2023.

Pada saat pertama kali masuk ke MAN 1 Pamekasan , No’man Afandi menemukan fakta bahwa jumlah toilet di sekolah itu sangat terbatas dan tidak sesuai dengan jumlah siswa yang ada.

ADVERTISEMENT

Dia menuturkan, toilet putri hanya ada tiga. Begitu juga dengan toilet putra yang berjumlah tiga, dan itu pun dinilai sangat tidak layak.

“Pertama, toilet ini sering digunakan oleh anak-anak untuk tidak mengikuti pelajaran, dengan alasan pergi ke toilet . Kedua, toilet ini sering digunakan oleh anak-anak untuk merokok, dan itupun satu hal yang wajar namanya juga anak-anak memang perlu semacam pembinaan dalam rangka proses pendewasaan,” ujar No’man Afandi.

Akan tetapi dalam perjalanannya, ternyata toilet itu digunakan untuk mandi oleh sebagian siswa. Sehingga, air di bak toilet menjadi keruh.

“Kemudian sebagian lagi Kadang toiletnya digunakan untuk pipis, jadi pipisnya bukan ke tempat biasanya tetapi langsung ke baknya. Sehingga airnya baunya sudah tidak sesuai dengan yang kita harapkan, sudah bau pipis,” kata No’man Afandi.

“Kadang juga toilet itu sama anak-anak ketika buang air besar, ada beberapa anak yang tidak membersihkannya. Sehingga kami harus melakukan proses pembersihan, penyiraman, sehingga bisa digunakan oleh anak-anak yang lain,” ujarnya menambahkan.

Dengan adanya beberapa siswa yang jorok, murid lain pun mengeluhkan kondisi toilet . Sehingga, pihak sekolah bermusyarawah agar sementara waktu toilet tersebut diberlakukan tarif.

“Khusus untuk yang toilet Putra. Untuk yang toilet Putri itu tidak berbayar, karena di toilet Putri itu tidak ada persoalan,” ucap No’man Afandi.

No’man Afandi mengakui pernah memasang tarif untuk toilet siswa di sekolahnya. Namun, peristiwa itu berlangsung pada 2018 dan hanya berlangsung beberapa pekan.

“Sebagaimana yang memang diinformasikan Rp500 itu memang benar, tetapi ini kami lakukan dalam rangka untuk pembelajaran buat anak-anak agar mempunyai karakter yang bagus ketika mempergunakan toilet , karena toilet ini tidak hanya beberapa orang yang memanfaatkan tapi semua siswa,” katanya.

“Alhamdulillah dalam perjalanan beberapa pekan, ternyata anak-anak sudah bisa ditertibkan, anak-anak sudah menggunakan toilet sesuai dengan yang kita harapkan. Sehingga setelah itu, sudah tidak kami lakukan proses pembayaran toilet karena sudah ada kesepakatan dengan anak-anak untuk menggunakan toilet sesuai dengan fungsinya,” tutur No’man Afandi menambahkan.

Sementara itu, uang yang terkumpul dari pembayaran toilet itu diserahkan ke masjid sebagai bentuk infak anak-anak. Meski jumlahnya tak seberapa, dia mengatakan bahwa uang tersebut menjadi bentuk amal bagi para siswa.

“Semenjak itu pula sampai saat ini, penggunaan toilet di MAN 1 Pamekasan tidak pernah dilakukan proses yang seperti itu lagi. Kalau memang kebijakan yang kami lakukan ini dipandang suatu kesalahan, kami selaku pimpinan MAN 1 Pamekasan mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujar No’man Afandi.

“Dalam hal ini, tujuan kami tidak lain hanya ingin menjadikan anak-anak kita menjadi anak yang baik, anak yang sholeh, dan anak yang berkarakter,” ucapnya menambahkan.***

error: Content is protected !!