Bencana Hidrometeorologi Kering Rawan Meningkat Tahun 2023

radarutama.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) mengantisipasi bencana hidrometeorologi kering pada tahun 2023.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, bencana hidrometeorologi kering rawan meningkat di tahun 2023.

Adapun bencana yang termasuk dalam kategori hidrometeorologi kering adalah kekeringan dan kebakaran hutan.

“Kami juga mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi kering yang mungkin mengalami peningkatan di tahun 2023 ini,” kata Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana tahun 2023 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Tak hanya itu, pihaknya mendorong pemetaan sesar-sesar aktif darat yang belum terindentifikasi hingga saat ini.

Pemetaan sesar aktif ini dikhususkan di kawasan padat penduduk berdasarkan segala kejadian gempa bumi di masa lalu.

Suharyanto menyampaikan, pemetaan tersebut perlu dilakukan belajar dari dua kejadian gempa dengan kerusakan parah di tahun 2022, yaitu bencana gempa bumi Cianjur dengan magnitudo 5,6, dan gempa bumi Turkiye dengan magnitudo 7,8.

“(Gempa bumi itu telah) mengakibatkan korban jiwa infrastruktur sangat besar. Maka penguatan struktur bangunan, fasilitas sosial, fasilitas pendidikan, fasilitas publik, dan fasilitas kesehatan harus tetap menjadi fokus perhatian kita bersama,” ujar Suharyanto.

Sementara itu, pada tahun 2023, bencana dengan kategori hidrometeorologi basah masih dominan, yakni banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Namun, dari sisi dampaknya, bencana geologi lebih signifikan.

Pada tahun 2022, jumlah kejadian bencana menurun dari tahun sebelumnya.

Meski demikian, dampak dari beberapa kali kejadian gempa bumi mengakibatkan jumlah korban jiwa meninggal dan kerusakan rumah serta infrastruktur lebih besar dibandingkan dengan tahun 2021.

“Sehingga menjadi fokus perhatian ke depan dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan,” ucap Suharyanto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!