Koalisi Masyarakat Sipil Desak Presiden Hentikan Pendekatan Keamanan di Papua Usai Peristiwa Wamena

radarutama.com – Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan dan Kemanusiaan untuk Papua mendesak presiden Joko Widodo (Jokowi) menghentikan pendekatan keamanan di Papua pasca peristiwa kerusuhan di Wamena pada 23 Februari 2023.

Anggota Koalisi yang juga Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Julius Ibrani mengatakan, pendekatan keamanan harus dihentikan untuk memutus kekerasan yang terjadi seperti di Wamena.

“Kami mendesak Presiden menghentikan pendekatan keamanan yang selama ini dijalankan pemerintah di Papua, sehingga memutuskan spiral kekerasan yang terjadi,” kata Julius dalam keterangan tertulis, Jumat (3/3/2023).

Selain itu, koalisi juga mendesak agar Jokowi memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melakukan pemeriksaan secara profesional terhadap anggota yang diduga terlibat dalam kerusuhan di Wamena .

Tak hanya itu, pemeriksaan juga harus dilakukan secara transparan dan akuntabel terhadap anggota terduga tersebut.

“Kami (juga) mendesak lembaga negara independen secara aktif melakukan pemeriksaan dalam kasus ini sesuai cakupan wewenangnya,” ujar Julius.

Ia juga melayangkan desakan kepada Komnas HAM agar melakukan pemeriksaan atas dugaan pelanggaran HAM yang berat dalam kasus ini.

Desakan juga ditujukan kepada Kapolri untuk mengevaluasi total penggunaan kekuatan dalam tugas kepolisian.

Koalisi juga meminta agar Jokowi membentuk tim independen dengan keterwakilan masyarakat sipil yang memadai untuk melakukan kajian evaluasi tentang penggunaan kekuatan kepolisian.

“Terakhir, kami mendesak Presiden dan DPR segera mendorong agenda konkret reformasi kepolisian berkelanjutan secara struktural, instrumental, dan kultural demi memastikan kerja-kerja kepolisian yang profesional, transparan, dan akuntabel,” kata Julius.

Terkait kerusuhan Wamena, Kapolda Papua Irjen Marhius D. Fakhiri sempat menyebut kerusuhan muncul karena isu penculikan anak.

“Kericuhan di Wamena dipicu hoaks atau isu yang tidak benar tentang penculikan anak di bawah umur,” kata Fakhiri di Mimika, Papua Tengah, Jumat (24/2/2023).

“Hal inilah yang direspons Polres Jayawijaya untuk menghentikan aksi main hakim sendiri sesuai instruksi saya untuk menindaklanjuti isu yang tidak benar yang beredar di tengah masyarakat. Akan tetapi situasi yang terjadi malah berbalik,” ujarnya lagi.

Menurut Fakhiri, awalnya polisi hanya ingin menghentikan upaya main hakim sendiri oleh sejumlah warga yang menuduh dua pedagang sebagai pelaku penculikan anak.

Namun, ada sekelompok massa yang tiba-tiba datang dan membuat situasi tidak terkendali sehingga aparat keamanan terpaksa melakukan tindakan tegas.

Fakhiri mengatakan, aparat di lapangan kewalahan menghadapi massa yang beringas dan tidak terkendali serta bersikap anarkistis.

Hingga akhirnya kerusuhan pecah dan membuat 12 warga tewas. Lalu, korban luka dari aparat keamanan 18 orang dan warga sebanyak 32 orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jenis mobil apakah yang menggunakan dua mesin penggerak dengan bensin dan motor listrik?

Dapatkan total hadiah Rp 5.000.000,- untuk 10 orang beruntung dengan mengikuti kuis otomotif berikut ini!

Berikut ini yang merupakan kelebihan dari kendaraan listrik, kecuali?

Apa nama bahan bakar dari pertamina ber-oktan 92?

Pada tahun berapakah Robert Anderson mengembangkan mobil roda tiga menggunakan baterai listrik?

Apakah kepanjangan EV yang biasa digunakan dalam mobil listrik?

E-mail

Isi data dirimu untuk keperluan pendataan dan pengiriman hadiah ya

No. Handphone

Nama Lengkap

Provinsi Domisili

Kota/Kabupaten Domisili

Tahun Lahir

Apakah Anda sudah terlindungi dengan Asuransi?

Jenis perlindungan apa yang Anda butuhkan?

Terima kasih atas partisipasinya!

Silahkan login dengan KG Media ID untuk melanjutkan survey

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!