Mega Sindir Parpol Dompleng Kader PDI-P, Nasdem: Surya Paloh Tak Hanya Berpikir Selingkaran Perut Saja

radarutama.com – Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan Surya Paloh berpolitik tidak untuk kepentingannya sendiri.

Hal itu disampaikan menanggapi pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menyinggung partai politik (parpol) lain mendompleng kader PDI-P.

“Suatu hal yang lazim, suatu hal yang umum, kalau partai mengajukan kader (sendiri), tapi kalau ada partai mengajukan orang di luar dirinya, di luar kadernya, di luar kepengurusannya, itu baru luar biasa,” sebut Willy ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Menurutnya, partai politik (parpol) tak bisa menutup mata bila ada figur selain kadernya sendiri yang punya kapasitas untuk menjadi pemimpin.

Prinsip tersebut, lanjut Willy, selama ini ditunjukkan oleh Surya Paloh.

“Nah Pak Surya ingin menunjukkan, dalam konteks politik kita, kita tidak berpikir hanya selingkaran perut saja, selingkaran rumah tangga kita,” ungkap dia.

“Tapi kemudian ada equal opportunity, why not the best? Kenapa tidak yang lebih baik yang memimpin kita? Kalau toh ada dari sumber akademis, bussiness man, dosen, dari jurnalis, dari ulama, dari aktivis. Toh tidak terbatas pada kader semata,” paparnya.

Dalam pandangannya Nasdem tidak bisa dibandingkan dengan PDI-P yang telah berusia 50 tahun dan memiliki banyak kader untuk menjadi pemimpin.

Namun ia meminta publik juga memberikan apresiasi pada parpol yang memberi ruang pada figur eksternal untuk menjadi pemimpin.

“Kalau enggak bagaimana seperti Khofifah tidak bisa tampil? RK (Ridwan Kamil) bisa tampil? Kan bukan pengurus partai,” imbuhnya.

Diketahui dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem, pertengahan Agustus 2022 sempat menghasilkan tiga nama kandidat capres yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo , dan Andika Perkasa.

Anies dan Andika bukan merupakan kader parpol mana pun, sedangkan Ganjar adalah kader PDI-P.

Namun pada Oktober 2022, Surya Paloh memutuskan untuk mengusung Anies sebagai capres.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!