Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Menteri Kelautan Ajak Nelayan Jaga Kebersihan Laut

radarutama.com – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono meminta kepada seluruh nelayan untuk menjaga kebersihan lingkungan laut agar terjaga kelestariannya. Hal tersebut ia sampaikan di sela kunjungan kerjanya ke Kepulauan Bangka Belitung pada Rabu, 8 Maret 2023.

Menjaga kelestarian lingkungan laut termasuk dalam salah satu dari lima program andalan bertajuk ‘ekonomi biru’ yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Lebih spesifik, yakni menjaga dan membersihkan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan atau ‘bulan cinta laut’.

Program ekonomi biru tersebut, sebagai upaya pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah pesisir sekaligus menjaga kesehatan ekosistem laut.

Kesehatan ekosistem laut ini, bisa terwujud dengan adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat nelayan agar kelestarian lingkungan laut nantinya tetap terjaga.

“Masyarakat nelayan harus berperan aktif mengambil sampah plastik di laut,” kata Trenggono.

Menurutnya, sampah plastik itu bisa sangat menganggu dan membahayakan bagi kelestarian lingkungan laut di Indonesia.

“Karena diketahui sampah plastik cukup banyak dan sampah jenis ini sangat membahayakan bagi kelestarian lingkungan laut,” ujarnya.

Trenggono mengajak para nelayan dan masyarakat pesisir memaksimalkan program ekonomi biru tersebut, salah satunya membersihkan sampah plastik di laut.

“Laut adalah masa depan kehidupan manusia, oksigen yang kita hirup bahkan makanan yang kita konsumsi semua dari laut dan andai laut rusak akan berdampak besar bagi keberlangsungan kehidupan kita semua,” katanya.

Ia menilai laut sejatinya merupakan halaman depan dan bukan halaman belakang bagi keberlangsungan kehidupan manusia.

“Laut sangat penting, bagi kita semua, dia (laut) adalah halaman depan yang harus kita jaga bukan halaman belakang,” tuturnya.

Terakhir, Trenggono menargetkan hingga 2045, luas konservasi laut di Indonesia menjadi 30 persen.

Penerapan konservasi laut ini, tutur dia, tidak lagi menerapkan sistem zona untuk kegiatan lain yang bisa merusak ekosistem lingkungan laut.

“Wilayah laut yang tidak dijamah oleh kegiatan apapun akan memberikan keuntungan atau benefit bagi kehidupan laut, yakni tempat pemijahan ikan secara alami, memproduksi oksigen dan daerah serapan karbon,” ujarnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!