Skandal Inggris Era Ratu Elizabeth, Selingkuh-Mau Bunuh Diri

radarutama.com – Ratu Inggris Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis. Ratu yang memegang kekuasaan monarki Inggris selama 70 tahun itu wafat dalam usia 96 tahun.

Selama kekuasaannya, sejumlah skandal terjadi melibatkan anggota kerajaan itu. Berikut daftarnya dikutip Reuters, Jumat (9/9/2022).

Skandal awal di masa Elizabeth berkuasa adalah terkait sang adik perempuannya, Putri Margaret. Ia menjadi pusat dari banyak skandal yang mengguncang monarki.

Seorang wanita cantik yang memberontak, Margaret terpaksa membatalkan pernikahan yang diusulkan dengan seorang perwira angkatan udara, Kapten Grup Peter Townsend. Ini terjadi pada tahun 1955.

Ia memutuskan untuk melakukan hal ini akibat merasa tidak cocok dengan Townsend. Sebaliknya, ia menikah dengan fotografer biasa bernama Anthony Armstrong-Jones.

Armstrong-Jones sendiri diberi gelar Lord Snowdon. Namun pernikahan itu berakhir setelah Margaret berselingkuh dengan tukang kebunnya Roddy Llewellyn, yang 18 tahun lebih muda darinya.

Keputusan Ratu Elizabeth untuk menikahi Pangeran Philip bukannya tanpa kontroversi. Saat Philip bertugas di Angkatan Laut Kerajaan Inggris selama Perang Dunia II, ia memiliki saudara perempuan yang menikah dengan bangsawan Jerman yang merupakan anggota partai Nazi.

Karena itu, tidak ada kerabat Jerman-nya yang diundang ke pernikahan mereka. Mengingat posisi Inggris yang berseberangan dengan Nazi kala itu.

Ketika Philip sedang dalam tur solo Persemakmuran pada tahun 1957, sekretaris pribadinya Mike Parker terpaksa berhenti setelah istrinya mengajukan gugatan cerai. Meski tidak melibatkan Pangeran Philip secara langsung, hal ini menyebabkan spekulasi tentang peran suami ratu itu sendiri.

“Sangat tidak benar bahwa ada keretakan antara Ratu dan Duke,” kata juru bicara ratu dalam sebuah pernyataan langka saat itu.

Skandal berikutnya melibatkan anak dari Ratu Elizabeth, Pangeran Charles. Pangeran itu diketahui memiliki hubungan yang gagal dengan istri pertamanya Putri Diana.

Keduanya memutuskan bercerai pada 1996. Setelah Putri Diana meninggal dalam sebuah kecelakaan di Paris pada tahun 1997, ia menjalin hubungan dengan Camilla Parker Bowles yang kemudian dinikahinya.

Camilla bukan orang baru. Pernikahan Charles dan Diana tahun 1981 diikuti oleh cerita-cerita buruk di surat kabar tabloid, terutama karena keberadaan Camilla.

Sebuah buku tahun 1992 oleh jurnalis Andrew Morton mengungkapkan bahwa Diana tak lagi dapat bersatu dengan Charles. Diana mengaku ia menderita gangguan makan dan didorong untuk mencoba bunuh diri.

Setelah itu kembali muncul surat kabar yang menerbitkan kutipan percakapan telepon antara Diana dan James Gilby. Surat kabar lainnya kemudian menyadap panggilan telepon antara Charles dan Camilla pada tahun 1993 di mana sang pangeran mengatakan dia ingin bereinkarnasi sebagai “tampon” wanita yang menjadi permaisuri Inggris itu.

Dalam pidatonya di akhir tahun 1992, sang ratu menggambarkan tahun itu sebagai “annus horribilis” atau tahun yang sangat mengerikan. Hal ini disebabkan beberapa pernikahan keluarga kerajaan yang mulai renggang kala itu.

Di Kastil Windsor, Charles dan Diana secara resmi berpisah. Lalu, putra kedua Pangeran Andrew dan istrinya Sarah Ferguson, Duke dan Duchess of York, juga berpisah.

Pada bulan April, anak perempuan dari Putri Anne secara resmi menceraikan Mark Phillips, suaminya selama hampir 20 tahun. Langkah ini diambil setelah adanya laporan perselingkuhan pada tiga tahun terakhir.

Pangeran Andrew harus tergelincir ke garis suksesi. Ini karena gaya hidup playboy-nya.

Semua bermula dari tahun 2011. Ia berhubungan dekat dengan Jeffrey Epstein.

Epstein kemudian menjadi terkenal setelah pemodal AS itu pertama kali dihukum karena pelecehan seksual ke anak di bawah umur. Ini memaksa Andrew untuk mundur dari peran sebagai duta besar perdagangan keliling Inggris.

Empat tahun kemudian, seorang wanita bernama Virginia Giuffre menuduhnya dalam dokumen pengadilan, telah memaksanya untuk berhubungan seks saat masih di bawah umur. Andrew membantah klaim itu tetapi ia terus mendapatkan pemantauan serius.

Pada tahun 2021, Giuffre menggugat Andrew secara langsung atas tuduhan bahwa pangeran itu telah melakukan pelecehan seksual dan memukulinya. Pada bulan Januari tahun berikutnya ia dicopot dari hubungan militernya dan gelar “Yang Mulia”.

Pada Februari 2022, Andrew menyelesaikan gugatan itu tanpa mengakui kesalahan apa pun. Ia setuju untuk membayar sejumlah dana yang tidak diungkapkan namun ia tetap menghadapi rasa malu publik dari persidangan.

Di masa mudanya, cucu Ratu Elizabeth ini digambarkan sebagai anak kerajaan yang liar. Ia mengaku merokok ganja dan mabuk ketika di bawah umur di sebuah pub.

Ia bahkan berkelahi dengan paparazzi di luar klub malam London. Ia juga memicu kemarahan dengan berpakaian sebagai perwira Nazi di sebuah pesta.

Namun ia menjadi salah satu bangsawan paling populer dengan sifatnya yang santai. Salah satu sorotan yang diarahkan kepadanya adalah pernikahannya tahun 2018 dengan aktris Amerika Serikat (AS) Meghan Markle.

Hal ini dipuji sebagai lambang monarki modern baru. Pasalnya, Meghan bukan merupakan kalangan kerajaan.

Di tahun 2020, Harry dan Meghan memutuskan mundur dari peran kerajaan. Mereka mengaku hal ini dilakukan karena tidak senang dengan gangguan dan fokus media pada kehidupan mereka.

Setelah pindah ke Los Angeles, pada Maret 2021 mereka melancarkan serangan dahsyat terhadap para bangsawan dan Istana Buckingham dalam sebuah wawancara TV dengan pembawa acara AS Oprah Winfrey. Bahkan Meghan melontarkan tuduhan rasisme dan mengaku terancam “bunuh diri”.

Harry juga dengan tegas mengatakan Charles dan kakak laki-lakimnya William telah terjebak dalam sistem kerajaan itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!