Permintaan gadget turun, Samsung peroleh laba di bisnis chip

Samsung diperkirakan mengalami penurunan penjualan produk Galaxy pada kuartal II/2022 hingga 16 persen.

Raksasa teknologi asal Korea Selatan, Samsung, dikabarkan mengalami penurunan pendapatan dari smartphone seri Galaxy mereka pada kuartal kedua tahun 2022. Meski demikian, laporan terbaru menyebut, mereka dilaporkan tetap memperoleh kenaikan laba dari bisnis perusahaan di bidang yang lain. 

Terlepas dari penurunan penjualan produk elektronik mereka, sebagaimana dilansir dari GSMArena (6/7), kantor berita Yonhap News menyebut, analis memperkirakan adanya kenaikan laba operasi di perusahaan tersebut. Bahkan, total kenaikan laba operasi ini mencapai 15,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. 

Meski demikian, pada penjualan perangkat elektronik mereka, Samsung diperkirakan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pengiriman smartphone pada periode April hingga Juni hanya sekitar 61 juta unit, yang mana turun sampai 16 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Penjualan ini akan menghasilkan laba operasi KRW 600 miliar lebih rendah dari tahun lalu.

Penurunan permintaan ini juga terjadi pada bisnis layar panel dan peralatan rumah tangga produksi perusahaan asal Korea Selatan ini. Pada layar panel misalnya, Samsung hanya memperoleh laba operasional sebesar KRW 1 triliun atau 760 juta US Dollar, turun dari KRW 1,3 triliun tahun lalu. Lalu untuk produk peralatan rumah tangga, Samsung mengalami penurunan laba operasional hingga setengahnya dari tahun lalu menjadi KRW 500 miliar.

Kenaikan laba operasional ini diprediksi berasal dari kenaikan jumlah permintaan pada produk chipset buatan Samsung. Perolehan laba dari bisnis chip ini diduga lebih dari sekadar untuk menutupi penurunan permintaan pada produk Samsung lainnya. 

Analis memperkirakan, peningkatan penjualan chip Samsung ini mencapai 42 persen dari periode sebelumnya. Sedangkan untuk laba operasional yang diperoleh dari penjualan produk chip ini mencapai KRW 9,8 triliun atau setara dengan 7,5 miliar US Dollar. 

Untuk pengiriman chip DRAM, Samsung memperoleh kenaikan jumlah permintaan hingga 9 persen dari kuartal sebelumnya. Sedangkan untuk chip flash NAND diprediksi meningkat 2 persen dibandingkan dengan tahun lalu. 

Secara total, penjualan Samsung pada kuartal II/2022 diprediksi naik hingga 20,5 persen dengan nilai keuntungan ditaksir mencapai KRW 76,8 triliun atau 58,4 miliar US Dollar. Sedangkan untuk laba operasional, naik 15,6 persen dibandingkan dengan kuartal II/2021 yaitu sebesar KRW 14,5 triliun atau 11 miliar US Dollar. 

Meski begitu, hingga saat ini masih belum ada laporan resmi dari pihak Samsung terkait perolehan penjualan pada kuartal II/2022 ini. Kemungkinan laporan baru akan diumumkan oleh perusahaan pada Kamis besok.


Artikel ini bersumber dari www.tek.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!