Travel  

6 Masjid di Jalur Pansela, Bisa Mampir Saat Mudik

radarutama.com – Membentang dari Banten hingga Jawa Timur, jalur Pantai Selatan (Pansela) merupakan rute alternatif favorit para pemudik.

Meskipun jaraknya relatif lebih jauh dan waktu tempuh lebih lama dibandingkan jalur pantai utara (Pantura), kamu tidak akan merasa bosan di sepanjang jalan.

Sebab, kamu akan disuguhkan oleh pemandangan beberapa di antara masjid-masjid terbaik.

Mulai dari masjid peninggalan kerajaan hingga masjid baru dengan arsitektur yang megah dan mengagumkan.

Jika kamu berencana mudik Lebaran 2023 atau liburan melalui jalur Pansela , ada beberapa masjid yang bisa jadi rekomendasi untuk dihampiri.

Berikut informasinya seperti Kompas.com himpun dari e-Booklet Mudik Jelajah Masjid terbitan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Maret 2023:

Rekomendasi masjid di jalur Pansela

1. Masjid Agung Kesultanan Banten-Serang, Banten

Masjid ini adalah peninggalan Kesultanan Banten yang merupakan salah satu masjid tertua di Nusantara.

Sejak dibangun pada pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin tahun 1552 hingga saat ini, Masjid Agung Kesultanan Banten tetap jadi salah satu tujuan utama wisata religi di Tanah Air.

Masjid dengan luas 1,3 hektare ini menggabungkan arsitektur khas Tiongkok dan Belanda.

Terlihat pada atap bertumpuk mirip dengan pagoda khas Tiongkok, sedangkan paviliun berbentuk persegi panjang berciri khas arsitektur Belanda.

Ada beberapa keturunan Kesultanan Banten yang dimakamkan di kompleks masjid, seperti Sultan Maulana Hasanuddin, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Abu Nahr Abdul Qohhar.

Keunikan lainnya, masjid ini memiliki menara mercusuar dengan 82 anak tangga yang dibangun sejak abad ke-18.

Pelataran masjid juga dilengkapi payung hidrolik raksasa seperti di Masjid Nabawi, Madinah.

2. Masjid Raya Al A’zhom-Tangerang, Banten

Masjid Raya Al A’zhom diklaim sebagai salah satu masjid yang memiliki kubah terbesar di dunia dengan diameter mencapai 63 meter.

Tak hanya dikenal dengan julukan Kota Benteng, Kota Tangerang juga memiliki Masjid Raya Al A’zhom yang fasadnya berbentuk menyerupai benteng.

Luas masjid ini mencapai 5.775 meter persegi dan memiliki daya tampung hingga 15.000 jemaah.

Selain itu, ketersediaan area parkirnya cukup luas, sekitar 14.000 meter persegi.

Daya tarik masjid ini juga terletak pada lima kubahnya yang tak hanya megah, tetapi juga sarat makna karena melambangkan rukun Islam dan jumlah salat lima waktu.

Adapun area masjid dikelilingi empat menara yang menyimbolkan ajaran Islam, yaitu akidah, akhlak, syariah, dan ibadah.

3. Masjid Raya Al-Jabbar-Bandung, Jawa Barat

Masjid ikonik di Jawa Barat ini memiliki 27 pintu yang mewakili 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat, di mana setiap pintunya dihiasi ornamen batik dari masing-masing kota/kabupaten.

Tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, Masjid Raya Al-Jabbar juga merupakan destinasi wisata religi, pusat edukasi sejarah dan perkembangan Islam, sekaligus ruang interaksi bagi masyarakat.

Masjid rancangan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini memiliki bangunan yang dimodifikasi dari perpaduan bentuk kubah dan piramida.

Dibangun di atas lahan seluas 25,8 hektar dengan daya tampung 40.000 jemaah, Masjid Al Jabbar memiliki beberapa keunikan.

Seperti dikelilingi oleh empat menara setinggi 99 meter yang menyimbolkan Asmaul Husna. Lalu, Masjid Raya Al-Jabbar selalu bermandikan cahaya warna-warni yang membias lewat kaca-kaca di sekeliling bangunan.

Keunikan lain dari masjid ini juga terlihat pada plafonnya yang menurun ke bawah seperti stalaktit dan membentuk kaligrafi bertuliskan Allah.

4. Masjid Jogokariyan-DI Yogyakarta

Tak hanya sebagai tempat ibadah, Masjid Jogokariyan menjadi pusat kegiatan sosial dan penggerak perekonomian masyarakat.

Salah satu fakta menarik dari masjid ini adalah saldo infak yang selalu nol Rupiah.

Sebab, pengurus masjid langsung menyalurkan dana infak kepada masyarakat yang membutuhkan ketimbang menimbunnya.

Selain itu, berbagai kegiatan kreatif untuk memakmurkan masjid juga sering digalakkan oleh pengurus masjid, seperti menyediakan kudapan hingga hadiah untuk meramaikan gerakan salat subuh berjamaah.

Selama bulan puasa, kawasan masjid diramaikan oleh Pasar Ramadan berisi ratusan UMKM dari berbagai daerah di Yogyakarta. Tersedia juga penginapan yang bisa disewa para musafir.

Berkat inovasi ini, Masjid Jogokariyan ditetapkan sebagai salah satu masjid percontohan dalam bidang pengelolaan masjid oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada 2016 silam.

5. Masjid Pathok Negara Mlangi-DI Yogyakarta

Masjid ini berlokasi di Jalan Mlangi, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta.

Masjid Pathok Negoro Mlangi menjadi masjid pathok negoro pertama yang dibangun oleh Keraton Yogyakarta.

Masjid Pathok Negoro sendiri berarti masjid tak hanya sebagai tempat ibadah dan penyebaran agama Islam, tetapi juga berfungsi sebagai tiang negara, keamanan, batas wilayah, dan pertahanan rakyat.

Salah satu masjid yang dibangun tersebut adalah Masjid Pathok Negoro Mlangi yang didirikan pada 1755 oleh Kyai Nuriman di bawah naungan Keraton Yogyakarta.

Sejak dibangun hingga kini, masjid sudah beberapa kali direnovasi, namun sejumlah komponen bangunan masih dipertahankan keasliannya.

Seperti mustoko, mimbar, dan kolam kecil yang berada di sisi utara dan selatan masjid.

6. Masjid Agung Jami’ Malang-Malang, Jawa Timur

Masjid Agung Jami’ Malang beralamat di Jalan Merdeka Barat No.3, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.

Lokasinya dekat dari Alun-alun Tugu Malang dan Pasar Besar Malang.

Perpaduan sempurna gaya arsitektur khas Jawa dan Arab membuat masjid ini terlihat megah nan indah.

Arsitektur Jawa terlihat dari bentuk atap masjid yang menyerupai tajug, sedangkan arsitektur Arab terlihat dari bentuk kubah menara serta ornamen lengkungan pada setiap pintu dan jendelanya.

Bangunan masjid ditopang oleh empat soko guru (tiang utama) berbahan kayu jati. Tempatnya diyakini masyarakat sebagai salah satu masjid yang memiliki tempat mustajab.

Meskipun sudah mengalami beberapa kali renovasi, bentuk asli Masjid Agung Jami’ Malang masih dipertahankan sampai saat ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!