Travel  

Kuda Nil Pablo Escobar yang Bikin Repot Satu Negara

radarutama.com – Kuda nil peninggalan gembong narkoba Pablo Escobar bikin repot satu negara selama bertahun-tahun. Jumlahnya meningkat pesat dan pengebirian terus dilakukan hingga kini.

Melansir BBC, Jumat (28/10/2022), ketika Escobar meninggal pada tahun 1993 setelah membangun kerajaan kokain senilai satu miliar dolar. Peninggalan yang didatangkan tahun 1980-an itu terus berkembang tak terkendali adalah hewan dari kebun binatang.

Sementara badak, jerapah, gajah, dan kangurunya dapat ditangani, kuda nil ditinggalkan di peternakan terbengkalai milik Escobar di pedesaan Kolombia. Pada tahun 2007 mereka beranjak sejauh 100 kilometer.

Salah satu dokter hewan, Carlos Valderrama, dipanggil untuk mengatasi masalah tersebut. Ia berpengalaman mengebiri kuda nil di alam liar.

Cerita kuda nil Escobar tahun 2014

Petugas kesehatan di Kolombia melakukan kebiri terhadap sejumlah hippopotamus (kuda nil) Escobar di Provinsi Antioquia sejak tahun 2014. Karena pemerintah menilai jumlah mereka sudah terlalu banyak.Populasi yang membengkak ini berdampak buruk kepada para petani karena binatang ini memakan berton-ton dedaunan dan tanaman petani.

Hippopotamus ini dulunya didatangkan oleh bandar narkoba Pablo Escobar yang ketika itu memiliki kebun binatang pribadi. Beberapa di antaranya lepas dan berkembang biak di alam liar dan sekarang jumlahnya mencapai tak kurang dari 60 ekor.

Pemerintah dan masyarakat di Kolombia sudah bertahun-tahun membahas langkah yang sebaiknya diambil untuk mengatasi hippopotamus yang ada di alam liar.

Pemerintah menyatakan binatang ini membahayakan keselamatan publik. Namun sebagian masyarakat senang dengan kehadiran mereka, bahkan ada yang sudah mengambilnya sebagai binatang piaraan.

Cerita kuda nil Escobar tahun 2021

Bahkan, bagi kalangan ilmuwan, gembong kokain itu juga berperan menciptakan bom waktu ekologis. Karena, kuda nil yang dibawa Escobar telah menyebar ke Sungai Magdalena, salah satu sungai utama di Kolombia.

Dalam studi yang dipublikasikan jurnal Biological Conservation, sekelompok ilmuwan menyatakan bahwa memusnahkan hewan-hewan itu merupakan satu-satunya cara untuk mengatasi dampak lingkungan yang mereka timbulkan.

Setelah kematiannya, pihak berwenang menyita properti milik Escobar bernama Hacienda Napoles, yaitu rumah mewah yang berjarak 250km dari barat laut ibu kota Kolombia, Bogota.

Di sana, mereka pun membongkar kebun binatang pribadi Escobar – walau nantinya menjadi bagian dari taman hiburan yang populer. Hewan-hewan peliharaan di Hacienda Napoles kemudian dipindahkan ke sejumlah taman margasatwa di penjuru negeri, kecuali kuda nil.

Dan, mereka justru berkembang pesat. Selama bertahun-tahun, para ilmuwan mendata berapa banyak kuda nil yang hidup di saluran-saluran air di Kolombia dan muncul angka antara 80-120 ekor.

“Ini merupakan kumpulan kuda nil terbesar di luar Afrika, yang merupakan wilayah asal mereka,” kata dokter hewan dan konservasionis Carlos Valderrama.

Jumlah mereka diperkirakan terus bertambah banyak. Castelblanco dan rekan-rekannya mengatakan bahwa populasi mamalia tersebut, bila tidak dimusnahkan, bisa mencapai lebih dari 1.400 spesimen di awal 2034, semuanya keturunan dari seekor jantan dan tiga ekor betina.

Agar hal tersebut tidak terjadi, dalam studi itu, mereka membayangkan skenario ideal 30 ekor kuda nil itu perlu dimusnahkan atau dikebiri setiap tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!