Travel  

Makan Sehat Tetap Enak, Menjajal Resto Vegan Kekinian di Jakarta

radarutama.com – Mendengar makanan vegan, biasanya yang terbayang adalah aneka olahan sayuran. Di restoran vegan ini ada juga menu daging-dagingan versi vegan lho!

Restoran yang menyajikan makanan vegan ini bernama Burgreens. Semua menu yang ada di restoran ini merupakan makanan sehat dengan bahan-bahan nabati.

Bagi traveler vegan atau sedang mengurangi makanan dengan unsur hewani, maka restoran ini adalah resto yang tepat untuk dikunjungi.

Meski berbasis nabati, namun restoran ini tak hanya menyajikan makanan sehat yang itu-itu saja. Restoran ini juga menghadirkan aneka menu ‘daging’ yang biasa ditemui, seperti menu rendang, chicken katsu, hingga steak.

“Kita ini restoran berbasis nabati 100%. Ayamnya itu ayam-ayaman dan sapi-sapian. Ayam ini terbuat dari kedelai non GMO dan sapinya terbuat dari jamur shitake,” kata PR & Partnership Executive Burgreens Patricia Budiman kepada peserta Jakarta Green Tour.

Tak hanya dari segi bahan dasar, seluruh bahan dan proses pengolahan makanan yang dilakukan Burgreens juga menggunakan bahan-bahan nabati. Salah satu contohnya yaitu pada menu welcome snack yang dibagikan.

Menu ini merupakan chicken katsu dengan ayam ‘buatan’. Dengan proses penggorengan yang menggunakan minyak kelapa.

“Kedelai yang diolah menjadi chicken katsu. Zero kolesterol dan digorengnya pun dengan coconut oil,” ujarnya.

Selain cocok untuk para vegan, resto ini juga pas untuk dikunjungi mereka yang sedang menjaga pola makan. Sebab dalam daftar menunya ditampilkan juga jumlah kalori yang terkandung dalam makanan tersebut.

Meski daging-dagingan yang disajikan di resto ini merupakan daging versi vegan. Namun rasanya dibuat sangat mirip dengan rasa daging asli. Beberapa pengunjung lain pun mengatakan hal yang sama.

Saat mencicipi chicken katsu yang disajikan, semuanya merasa rasanya seperti ayam asli. Biasanya yang membedakan adalah adanya sedikit aftertaste yang menunjukkan bahwa chicken katsu itu terbuat dari kedelai.

Burgreens ini merupakan resto yang digagas oleh pasangan Helga Angelina dan Max Mandias. Pasangan vegan yang memutuskan menjadi vegan karena alasan berbeda.

“Kak Helga menjadi vegan karena alasan kesehatan. Karena autoimun. Akhirnya dia riset dan memutuskan untuk menjalani plant based diet. Max jadi vegan karena alasan lingkungan,” kata Patricia.

Dari perubahan pilihan dan gaya hidup inilah akhirnya keduanya menghasilkan produk-produk berbasis nabati. Tak hanya Burgreens, tetapi juga beberapa merek lainnya.

“Jadilah anak-anak mereka, Burgreens dan GreenRebel yang membuat alternatif protein. Chick’n, beefless, shroom, dan juga greenkind. Produk apapun yang dibeli 100 persen berbasis nabati,” pungkasnya.

Untuk yang ingin mengunjungi Burgreens, restoran vegan ini sudah memiliki banyak cabang di Jakarta. Tak hanya Jakarta, resto ini bahkan sudah memiliki cabang di Bandung dan Bali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!