Travel  

Samudera Bunga Ini Penuh Misteri dan Bikin Bingung Ilmuwan

radarutama.com – Ribuan spesies bunga rhododendron secara misterius hidup bersama dalam harmoni. Mereka yang berada di tengah ketinggian pegunungan di China barat daya itu tidak jadi hama satu sama lain.

Mengutip CNN, Sabtu (29/10/2022), itu tidak seperti yang mereka lakukan di daerah lain. Karena penyerbukan sangatlah penting untuk kelangsungan hidunya.

Koeksistensi bunga telah membingungkan banyak ilmuwan selama bertahun-tahun. Tapi sebuah studi baru mungkin memberi jawaban.

Sebuah tim peneliti Amerika dan China berangkat musim panas ini untuk lebih memahami fenomena tersebut. Dengan mendokumentasikan pola pembungaan dari 34 spesies rhododendron yang berbeda.

Mereka menemukan bahwa mereka tidak mekar pada waktu yang sama, melainkan suatu waktu di musim yang berbeda. Ini menjelaskan kemampuan mereka untuk berkembang begitu dekat satu sama lain.

Pegunungan Hengduan dikenal karena keanekaragaman hayatinya, terbentang dari sungai yang dalam hingga puncak yang tinggi. Dan cuacanya, dari kelembapan subtropis pada musim panas hingga musim dingin yang bersalju.

Namun, dalam komunitas ahli botani, pegunungan itu juga sangat spektakuler karena diperkirakan ada 12.000 spesies bunga. Sekitar 3.500 di antaranya tidak ditemukan secara alami di tempat lain di bumi.

“Ini bukan jenis tempat yang biasanya dipikirkan orang ketika mereka memikirkan hotspot keanekaragaman hayati,” kata Richard Ree, kurator tanaman berbunga di Chicago Field Museum dan penulis senior studi yang diterbitkan di Journal of Ecology.

“Kami biasanya mengasosiasikan daerah dengan kekayaan spesies yang sangat tinggi dengan daerah tropis,” kata Ree.

“Tetapi dalam kasus ini, ini adalah wilayah di mana terdapat gletser dan puncak berselimut salju dengan hutan jenis konifer dan padang rumput alpine,” imbuh dia.

Ada sekitar 272 spesies rhododendron yang berbeda yang berasal dari wilayah Hengduan, menurut penelitian tersebut. Mulai dari semak yang tumbuh rendah hingga pohon yang tinggi, dengan warna ungu cerah, merah muda, biru, dan kuning.

Qin Li, seorang peneliti pascadoktoral di Field Museum dan penulis utama makalah tersebut, menghabiskan lebih dari dua bulan mengunjungi lebih dari 100 tempat sepanjang musim mekar untuk mendokumentasikan bunga dan karakteristik lainnya.

Dia menggambarkan spesies di pegunungan itu sebagai samudera bunga. “Spesies rhododendron di seluruh wilayah ini dikenal sebagai salah satu spesies paling awal yang berbunga,” kata Ree.

“Rhododendron, dan beberapa kelompok lain seperti magnolia, dalam beberapa kasus, bahkan akan mengeluarkan bunga spektakuler ini ketika salju masih ada di tanah,” katanya.

Tim memiliki firasat bahwa kemampuan bunga untuk hidup berdampingan adalah karena waktu mekar mereka yang tidak menentu, tetapi mereka juga mengeksplorasi kemungkinan bahwa penyerbuk akan mengenali berbagai spesies yang membedakan diri mereka, termasuk warna, bentuk atau ukuran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!