Airlangga Sebut Forum Ekonomi Indo-Pasifik Beri Solusi Tangani Krisis

radarutama.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan tingkat menteri pada forum IPEF (Indo-Pacific Economic Framework) di Los Angeles, Amerika Serikat yang diselenggarakan pada 8-9 September 2022. Airlangga mengatakan IPEF merupakan jalan untuk meningkatkan kerja sama kawasan Indo Pasifik.

“IPEF merupakan respons atas kondisi saat ini, dimana seluruh negara harus bekerja bersama menciptakan keseimbangan, kemakmuran, dan kesejahteraan serta pengembangan keadilan di kawasan Indo Pasifik,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (9/9/2022).

Airlangga menambahkan IPEF menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan masa depan dan keberlanjutan. Oleh karenanya, di dalamnya ada penekanan terkait good governance, transisi energi, serta pengembangan SDM. Forum IPEF mengangkat pembahasan di tingkat global terhadap empat fokus yang menjadi tantangan ekonomi bagi hampir semua negara di wilayah Indo Pasifik.

Adapun empat pilar yang menjadi pembahasan dalam IPEF adalah perdagangan, rantai pasok, energi bersih, dekarbonisasi dan infrastruktur (ekonomi bersih), serta perpajakan dan anti korupsi (ekonomi adil). Pilar Perdagangan dikoordinasikan oleh United States Trade Representative (USTR), sedangkan rantai pasok, ekonomi bersih, dan ekonomi adil di bawah koordinasi United States Department of Commerce (USDOC).

Airlangga menyatakan partisipasi Indonesia dalam forum ini sangat penting karena Indonesia menginginkan dukungan negara mitra dalam Presidensi G20 dan keketuaan ASEAN 2023.

“Negosiasi dalam forum internasional seperti ini sangatlah penting terutama ketika dunia saat ini dihadapkan pada krisis yang sangat kompleks. Kolaborasi seluruh negara dibutuhkan agar tercipta kerja sama simbiosis mutualisme yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan juga keberlanjutan ekonomi yang lebih bersih (sustainable development),” tutur Airlangga.

Dalam pembahasan terkait perdagangan, Airlangga menegaskan pentingnya peranan perdagangan dalam mengantisipasi disrupsi ekonomi akibat pandemi. Pemerintah Indonesia, kata dia, juga mendorong perdagangan dengan menghilangkan pembatasan dagang dan juga diskriminasi.

“Indonesia berharap, komitmen yang dihasilkan dalam forum IPEF akan melengkapi komitmen lain yang telah dilakukan pemerintah dalam forum multilateral. Selain itu, pemberdayaan komunitas lokal juga penting untuk menghasilkan kontribusi substansial pada ekonomi negara,” jelas Airlangga.

United States Trade of Representative (USTR) Katherine Tai mengungkapkan Pemerintah Amerika Serikat melalui forum IPEF menyatakan komitmennya untuk membantu menyelesaikan permasalahan regional untuk memastikan generasi di masa depan akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

“Presiden Joe Biden mengatakan, masa depan ekonomi di abad ke-21 berada di wilayah Indo Pasifik, dan tidak ada satu negara pun yang bisa menghadapi tantangan sendiri, maka dari itu dibutuhkan kerja sama yang erat antar negara di tatanan global terutama di wilayah ini,” ungkap Katherine.

Pemerintah Amerika Serikat juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi 14 negara dalam pertemuan IPEF dan kembali menekankan pentingnya kolaborasi dalam membantu menyelesaikan permasalahan regional.

IPEF merupakan inisiatif Amerika Serikat yang secara resmi diluncurkan oleh Presiden Biden pada 23 Mei 2022 di Tokyo, Jepang. Saat itu, partisipasi Pemerintah Indonesia dicerminkan dengan kehadiran Menteri Perdagangan secara virtual mewakili Presiden Joko Widodo. Terdapat 14 negara yang berpartisipasi dalam IPEF, yaitu Amerika Serikat, Australia, Fiji, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan negara-negara ASEAN (Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam).

Selain mengikuti rangkaian pertemuan IPEF, Airlangga juga melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah menteri di sela-sela pembahasan pilar di forum IPEF. Ia mengadakan pertemuan terbatas dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo, Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Nishimura Yasutoshi, dan Menteri Perdagangan Selandia Baru, Damien O’Connor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!