Contoh Laporan Keuangan Lengkap dan Wajib Dimiliki Perusahaan

radarutama.com – Dalam menjalankan sebuah bisnis tentu membutuhkan laporan keuangan. Adanya laporan keuangan dapat memberikan informasi seputar penggunaan keuangan perusahaan, mulai dari arus kas masuk dan keluar, menghitung laba maupun rugi, menghitung saldo laba, dan sebagainya.

Membuat laporan keuangan tidak bisa dilakukan secara sembarangan detikers. Sebab, laporan keuangan harus dibuat secara lengkap dan jelas, sehingga orang-orang tidak merasa bingung saat membaca laporan keuangan.

Lantas, seperti apa contoh laporan keuangan yang lengkap dan wajib dimiliki perusahaan? Simak penjelasannya secara lengkap dalam artikel berikut ini.

Munawir dalam bukunya menyebutkan bahwa laporan keuangan adalah kumpulan informasi berupa dua daftar yang disusun pada akhir periode. Pada umumnya, laporan keuangan dilakukan oleh seorang akuntan untuk melaporkan transaksi keuangan suatu perusahaan.

Dua daftar yang disusun tersebut berupa daftar posisi keuangan dan daftar rugi laba. Biasanya, laporan laba rugi memperlihatkan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta pengeluaran yang terjadi selama periode tertentu.

Lalu menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan rugi laba, dan pelaporan perubahan posisi keuangan. Catatan dan laporan keuangan juga termasuk informasi penjelasan jika terjadi perubahan harga.

Di dalam laporan keuangan terbagi lagi menjadi berbagai macam jenis, mulai dari laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan saldo laba, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya, simak macam-macam dan contoh laporan keuangan berikut ini.

Laporan laba rugi adalah laporan sistematis yang menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam periode tertentu. Hasil operasi perusahaan diperoleh dengan membandingkan antara penghasilan dengan beban yang telah dikeluarkan. Saat ini ada dua macam bentuk laporan laba rugi, yaitu bentuk single step dan multi step.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ada dua macam bentuk laporan laba rugi yaitu single step dan multi step. Dalam praktik pembukuan sejumlah perusahaan di Indonesia, pada umumnya menggunakan multi step.

Biar nggak bingung, berikut ini contoh laporan laba rugi:

Laporan perubahan ekuitas pada umumnya digunakan untuk perusahaan perseorangan. Laba atau rugi yang diperoleh perusahaan dapat berpengaruh kepada jumlah modal pemilik. Lalu, modal juga dapat berubah disebabkan karena adanya tambahan investasi dari pemilik atau pengambilan pribadi oleh pemilik.

Dalam membuat laporan perubahan ekuitas, detikers harus mencari tahu ekuitas awal, kemudian dikurangi dengan laba bersih setelah pajak dan prive (drawing). Biar nggak bingung, simak contohnya berikut ini:

Untuk perseroan terbatas (PT), pembagian hasil keuntungan kepada pemegang saham disebut dividen, yang mana hal tersebut akan mengurangi jumlah laba ditahan pada suatu perusahaan. Perubahan laba ditahan pada akhir periode disajikan dalam suatu laporan yang disebut Laporan Saldo Laba (Retained Earning Statements).

Untuk membuat laporan saldo laba, kamu harus mengetahui saldo laba (awal) terlebih dahulu, baru setelah itu dikurangi dengan laba bersih setelah pajak dan dividen. Biar nggak bingung, berikut ini contoh laporan saldo laba:

Laporan neraca keuangan adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan yang terdiri dari aktiva (harta kekayaaan), kewajiban, dan modal pada tanggal tertentu. Laporan neraca keuangan merupakan merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi.

Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, pada umumnya menggunakan neraca bentuk skontro yang semua aktivanya disusun di sebelah kiri (debt), lalu kewajiban dan modal disusun di sebelah kanan (kredit). Kemudian di bagian tengah atas neraca ditulis judul secara urut baris meliputi nama perusahaan, neraca, per tanggal (akhir periode).

Untuk lebih jelasnya, simak contoh laporan neraca keuangan di bawah ini:

Laporan arus kas adalah laporan yang memberikan informasi mengenai arus kas perusahaan sebagai dasar menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas. Di dalam laporan arus kas memiliki sejumlah komponen lainnya seperti kas, arus kas, aktivasi operasi, aktivasi investasi, dan aktivasi pendanaan.

Untuk membuat laporan arus kas harus dilakukan secara rinci, sebab ada sejumlah komponen penting yang wajib disertakan di dalam laporan arus kas. Biar nggak bingung, berikut cara membuat laporan arus kas dengan benar.

Untuk lebih jelasnya, simak ini contoh laporan arus kas di bawah ini:

Nah itu dia detikers penjelasan mengenai laporan keuangan beserta dengan fungsi, cara membuat, dan contohnya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers dalam memahami dan membuat laporan keuangan dengan benar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!