Anies: Pelanggaran etika dan praktik “orang” dalam bisa merusak negara

Radar Utama – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan pelanggaran etika dan praktik “orang dalam” bisa merusak negara.

Menurut Anies,etika harus dijunjung tinggi karena jangan sampai pelanggaran etika itu bersembunyi dibalik keputusan hukum, dan hal itu harus dicontohkan oleh pimpinan tertinggi.

“Dan itu dilakukan oleh siapa, dari mulai calon presiden itu sudah diuji, apakah dia kompromi atau tidak pada etika,” ujarAnies saat debat capres pertama Pilpres 2024 di halaman Gedung KPU, Jakarta, Selasa.

Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 itu menilai jika terjadi pelanggaran etika dari pimpinan tertinggi, maka ke level yang di bawahnya akan berkompromi melakukan hal yang sama.

“Dan praktik orang dalam yang tadi saya sampaikan akan merusak sendi-sendi kehidupan bernegara kita, rusak kita,” katanya.

Dia menyampaikan, gerakan yang dibawanya adalah gerakan perubahan yang menginginkan praktik korupsi diberantas hingga tuntas, terdapat pelayanan terbaik dari pemerintah, dan menjunjung tinggi etika.

“Kita sama-sama, kita ingin mengembalikan tetap menjadi negara hukum di mana kekuasaan dikendalikan,” kata dia.

KPU menyelenggarakan debat capres pertama Pilpres 2024 di Jakarta, Selasa, dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Debat diikuti tiga pasangan capres-cawapres yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Rangkaian debat akan dilanjutkan pada 22 Desember 2023, 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, dan 4 Februari 2024.

error: Content is protected !!