Pendidikan Tinggi Tak Kurangi Intoleransi pada LGBT, Kata SMRC

GenPI.co – Hasil survei SMRC menemukan bahwa faktor pendidikan ternyata tak mengurangi intoleransi di masyarakat, khususnya terhadap kelompok LGBT.

Pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan bahwa makin tinggi pendidikan ternyata tak berbanding lurus dengan peningkatan toleransi terhadap LGBT.

Menurut Saiful, ada 61 persen warga yang berpendidikan tinggi keberatan atau sangat keberatan bertetangga dengan orang LGBT.

BACA JUGA:  Ada 77 Persen Publik Tolak LGBT Jadi Guru Sekolah Negeri

“Lalu, 68 persen berpendidikan SLTA menolak bertetangga dengan LGBT, SLTP 72 persen, dan SD 67 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (30/6).

Dalam hal orang LGBT menjadi guru di sekolah negeri, yang merasa keberatan di kelompok pendidikan tinggi ada 77 persen, SLTA 82 persen, SLTP 77 persen, SD 72 persen.

BACA JUGA:  Intoleransi Publik pada PKI, ISIS, dan LGBT Tinggi, Kata SMRC

Sementara itu, yang menolak LGBT jadi pejabat pemerintah, ada 77 persen di kelompok pendidikan tinggi, 83 persen di kelompok SLTA, 79 persen di kelompok SLTP, dan 74 persen di kelompok pendidikan SD.

“Lepas dari Anda setuju atau tidak dengan paham-paham yang disosialisasikan dalam masyarakat, faktanya maupun Anda berpendidikan tinggi atau SD, bedanya tidak banyak dalam soal toleransi terhadap LGBT,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Hormati LGBT Sebagai Sesama Manusia, Kata Gus Nadir 

Lebih lanjut, Saiful berharap pendidikan bisa menjadi benteng untuk memodernisasi orang menjadi lebih terbuka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Artikel ini bersumber dari www.genpi.co.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!