BPOM: Tak Ada Obat Mengandung Pholcodine yang Terdaftar di Indonesia

radarutama.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM ) menegaskan, tidak ada obat sirup yang mengandung pholcodine yang terdaftar di Indonesia.

Hal ini menanggapi adanya penarikan 44 produk obat sirup mengandung pholcodine oleh Therapeutic Goods Administration (TGA), yakni badan yang bertugas mengawasi peredaran obat di Australia.

“Berdasarkan penelusuran database BPOM, tidak ada produk obat mengandung pholcodine yang terdaftar di Indonesia,” kata BPOM dalam siaran pers, Selasa (28/3/2023).

BPOM menyampaikan, obat sejenis pholcodine dengan mekanisme kerja dan tujuan penggunaan yang sama adalah kodein, yang termasuk dalam golongan narkotika.

Namun, peredaran kodein telah diawasi ketat oleh pemerintah, termasuk BPOM, serta penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.

Di sisi lain, BPOM sedang melakukan penelusuran kemungkinan peredaran obat ini secara daring (online) sebagai upaya mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk melindungi masyarakat dari risiko yang tidak diinginkan.

“BPOM juga akan melakukan upaya penindakan secara tegas terhadap setiap pelanggaran yang ditemukan,” kata dia.

BPOM mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dan menjadi konsumen cerdas. Selalu membeli dan memperoleh obat melalui sarana resmi, yaitu di apotek, toko obat berizin, puskesmas, atau rumah sakit terdekat.

Kemudian, membeli dan memperoleh obat keras hanya dengan resep dokter di sarana resmi, yaitu apotek, puskesmas, atau rumah sakit.

Lalu, membeli obat secara online hanya dilakukan di apotek yang telah memiliki izin penyelenggara sistem elektronik farmasi (PSEF).

Tak hanya itu, menerapkan Cek KLIK (cek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa sebelum membeli atau menggunakan obat.

“Pastikan kemasan produk dalam kondisi baik, baca informasi produk yang tertera pada Label, dan produk telah memiliki izin edar BPOM serta belum melebihi masa kedaluwarsa,” kata BPOM.

Adapun pholcodine merupakan obat golongan opioid/narkotika yang dapat digunakan untuk mengobati batuk kering pada anak dan dewasa, serta mengobati gejala flu dalam kombinasi dengan obat-obat lainnya. Obat ini bekerja dalam tubuh dengan menekan langsung refleks batuk di otak.

Sementara itu, pencabutan izin edar dan penarikan dari peredaran sirop obat batuk yang mengandung pholcodine dilakukan oleh TGA dipublikasikan pada tanggal 28 Februari 2023.

Otoritas setempat beralasan penarikan dilakukan karena keamanan obat dan perlindungan kesehatan masyarakat.

Tindakan tersebut diambil setelah terdapat data yang menunjukkan bahwa penggunaan pholcodine dapat berinteraksi dengan obat pelemas otot (neuromuscular blocking agents) yang diberikan saat pelaksanaan anestesi umum pada prosedur pembedahan yang menyebabkan reaksi anafilaksis (reaksi alergi yang muncul secara tiba-tiba, bersifat parah, dan mengancam jiwa).

Diberitakan sebelumnya, produk yang mengandung pholcodine juga sudah dicoret dari daftar Australian Register of Therapeutic Goods, bersama 11 produk lainnya yang saat ini tidak beredar, yang berarti produk tersebut tidak lagi dapat dipasok secara sah di Australia.

Produk yang ditarik tersebut meliputi sirop obat batuk dan pelega tenggorokan yang diproduksi oleh Benadryl, Codral, Chemists’ Own, TerryWhite, Priceline, Difflam, Bisolvon, Duro-Tuss, dan lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!