“The Swimmers” jadi film pembuka TIFF 2022

radarutama.com – Film “The Swimmers” resmi menjadi film pembuka dari ajang Festival Film Internasional Toronto (TIFF) ke-47, pada Kamis (8/9) waktu setempat.

Berdasarkan laporan Reuters, “The Swimmers,” sebuah film Netflix yang tayang perdana di beberapa bioskop pada 23 November nanti, adalah dramatisasi dari kisah nyata dua saudara perempuan yang meninggalkan rumah dan mengalami perjalanan yang mengerikan sebelum membangun kembali kehidupan mereka, bahkan menuju hingar-bingar Olimpiade.

Suster Yusra dan Sara Mardini, diperankan oleh saudara perempuan Nathalie Issa dan Manal Issa, melarikan diri dari ibu kota Suriah yang dilanda perang, Damaskus, untuk mencari kehidupan baru di Eropa.

Mereka menyeberang ke Libanon dan Turki dan menerjang penyeberangan yang seringkali mematikan bagi para migran di Laut Mediterania. Mereka kemudian berhasil sampai ke Yunani dan melanjutkan ke Jerman.

Yusra Mardini terpilih untuk bersaing untuk pertama kalinya di Tim Olimpiade Pengungsi (Refugee Olympic Team) di Rio de Janeiro pada tahun 2016, dan berkompetisi lagi pada tahun 2020. Sementara itu, saudara perempuannya Sara, aktif membantu para pengungsi.

Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration), sebanyak 24.598 orang dilaporkan hilang di Mediterania sejak 2014.

Kenyataan ini disaksikan kru film saat melihat perahu dengan migran di kehidupan nyata, saat mereka merekam adegan perahu film.

“Kami melihat sampan menyeberang ketika kami sedang syuting. Dan itu hanya mengingatkan Anda betapa pentingnya cerita ini,” kata sutradara Sally El Hosaini.

Manal Issa, yang memerankan Sara Mardini dalam film tersebut, mengatakan wacana seputar pengungsi dan pencari suaka perlu diubah, baik dalam fiksi maupun liputan berita.

Ia menyoroti adanya pendekatan yang berbeda terhadap penggambaran pengungsi yang melarikan diri dari perang di Ukraina dari mereka yang berasal dari luar Eropa, seperti Afghanistan dan Suriah.

“Jelas film ini akan membuat percakapan lagi, berbicara tentang pengungsi, berbicara tentang krisis,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!