Dubes Yohannes tegaskan komitmen AS terhadap sentralitas ASEAN

Radar Utama – Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Yohannes Abraham menegaskan komitmen pemerintah AS terhadap sentralitas ASEAN.

“Sentralitas ASEAN menjadi inti dari strateginya (Presiden AS) untuk Indo-Pasifik,” kata Dubes Abraham dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Jumat.

Pernyataan itu disampaikan Abraham untuk menjawab pertanyaan tentang ketidakhadiran Presiden AS Joe Biden dalam KTT ke-43 ASEAN yang akan digelar pada 5-7 September di Jakarta.

Meski Presiden Joe Biden tidak menghadiri KTT ke-43 ASEAN, diamenegaskan bahwa Pemerintah AS tetap berkomitmen mendukung sentralitas ASEAN.

Hal itu terbukti dari KTT khusus yang Biden selenggarakan di Washington D.C., dan kunjungan Biden ke Kamboja dan Indonesia pada tahun lalu.

Sementara itu, rencana kunjungan Wakil Presiden AS Kamala Harris ke Jakarta untuk KTT ke-43 ASEAN akan menjadi kunjungan ketiga wakil presiden AS tersebut ke Asia Tenggara, yang akan disusul dengan kunjungan ke lima negara anggota ASEAN lainnya.

Abrahamlebih lanjut menyebutkan bahwa pada kenyataannya hanya ada segelintir negara, kurang dari 10 negara di seluruh dunia, yang pernah menerima kunjungan Presiden dan Wakil Presiden AS.

“Dan saya sangat bersyukur kedua negara tersebut berada di Asia Tenggara, dan salah satunya adalah Indonesia,” kata dia.

“Jadi, saya kira pemerintah (AS) sudah sangat jelas mengenai komitmen kami terhadap sentralitas ASEAN, dan itu menjadi agenda utama Presiden (Biden),” tambahnya.

Menurut Abraham, dalam kunjungan-kunjungan tersebut, Presiden dan Wakil Presiden AS berupaya menemukan cara untuk bekerja lebih erat dengan ASEAN, dan komitmen AS terhadap ASEAN tidak hanya ditunjukkan oleh Presiden Biden dan wakilnya, tetapi juga Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang juga telah melakukan kunjungan ke seluruh Asia Tenggara.

Tidak hanya Menteri Luar Negeri, tetapi Menteri Pertahanan, Menteri Perdagangan, Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Perwakilan Dagang AS dan Utusan Khusus AS untuk Perubahan Iklim juga turut menunjukkan komitmen AS terhadap ASEAN.

“Mereka semua telah menghabiskan waktu di kawasan ini, di negara-negara anggota ASEAN. Banyak di antara mereka bekerja untuk mendukung mekanisme ASEAN,” kata Abraham.

“Itu, bagi saya, merupakan gambaran betapa dalam komitmen Pemerintah AS terhadap ASEAN, dan terhadap Indonesia,” kata dia lebih lanjut.

error: Content is protected !!