AS Tembak Jatuh Balon Mata-mata, Rahasia Intelijen China Terungkap?

radarutama.com – Rahasia intelijen China dinilai akan terkuak dengan ditembak jatuhnya sebuah balon mata-mata yang berhari-hari mengudara di wilayah Amerika Serikat (AS), termasuk di atas lokasi militer rahasia. Gedung Putih menyatakan informasi intelijen yang berharga tengah dalam proses pengambilan dari perangkat tersebut.

Seperti dilansir AFP, Selasa (7/2/2023), otoritas Beijing mengklaim balon udara raksasa itu merupakan kendaraan udara untuk observasi cuaca yang tidak memiliki tujuan militer. Namun, Washington menggambarkannya sebagai perangkat mata-mata yang canggih dan bisa mengudara sangat tinggi.

Sebuah jet tempur AS telah menembak jatuh balon mata-mata itu di atas pantai timur Atlantik pada Sabtu (4/2) lalu. Kini, Angkatan Laut dan Penjaga Pantai AS tengah dalam proses mencari dan mengumpulkan puing-puing balon mata-mata itu untuk analisis intelijen.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional pada Gedung Putih, John Kirby, mengungkapkan bahwa para personel AS ‘telah menemukan beberapa puing dari permukaan laut’ meskipun kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk dilakukannya pencarian puing-puing lebih lanjut di bawah laut.

“Mereka akan, dalam beberapa hari mendatang, mampu untuk turun ke sana dan mengamati dengan lebih baik apa yang ada di dasar lautan, tapi itu baru saja dimulai,” ucap Kirby dalam pernyataannya.

Ditambahkan Kirby bahwa langkah-langkah telah diambil untuk memastikan instrumen balon mata-mata itu ‘dimitigasi’ kemampuannya memata-matai selama penerbangan. Namun, lanjut Kirby, dalam waktu bersamaan ‘menaikkan dan meningkatkan kemampuan kita untuk mengumpulkan intelijen dan informasi dari itu’.

“Kita masih menganalisis informasi yang dapat kita kumpulkan dari balon itu sebelum kami menembaknya di langit dan sekarang kita akan memulihkannya dan saya kira kita akan belajar lebih banyak lagi,” tuturnya.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Diketahui bahwa balon mata-mata itu sempat perlahan melintasi wilayah AS bagian tengah, dengan sejumlah laporan menyebutnya melewati situs-situs militer sangat rahasia, sebelum akhirnya bergerak ke arah pantai timur AS yang menjadi lokasinya ditembak jatuh.

Kepala Komando Utara AS Jenderal Glen VanHerck menuturkan kepada wartawan bahwa sebuah kapal Angkatan Laut tengah dalam proses memetakan zona puing-puing balon mata-mata itu, yang diperkirakan luasnya akan mencakup sekitar 1.500 meter kali 1.500 meter di perairan Atlantik.

Balon mata-mata itu sendiri, sebut VanHerck, berukuran tinggi 60 meter dan membawa muatan seberat ribuan pon yang kira-kira seukuran jet tempur biasa.

Menurut Kirby, AS tidak memiliki niat untuk mengirimkan kembali puing-puing balon udara itu ke China. “Saya mengetahui tidak ada niat atau rencana untuk mengembalikannya,” tegasnya.

Informasi Detail Terkuak Soal Balon Mata-mata China

Lebih lanjut dituturkan VanHerck bahwa puing balon mata-mata China itu akan dipelajari secara cermat oleh AS.

“Saya tidak mengetahui ke mana puing-puing itu akan dibawa untuk analisis akhir, tapi saya akan memberitahu Anda bahwa komunitas intelijen bersama dengan komunitas penegak hukum yang bekerja di bawah kontraintelijen akan memeriksanya dengan baik,” jelas VanHerck dalam pernyataannya.

Satu detail soal balon mata-mata itu telah terkuak. Kirby mengungkapkan bahwa balon mata-mata China itu tidak terbang melayang begitu saja, karena ternyata memiliki baling-baling dan kemudi sebagai sarana pengendali, meskipun saat balon itu tersapu aliran angin sangat kencang di ketinggian yang sangat tinggi.

“Benar bahwa balon ini memiliki kemampuan untuk melakukan manuver sendiri — untuk mempercepat laju, memperlambat laju dan berbelok. Jadi, balon ini memiliki baling-baling, memiliki kemudi, jika Anda mau, untuk memungkinkannya mengubah arah,” ungkap Kirby dalam pernyataannya.

Belum ada tanggapan resmi China atas informasi terbaru yang diungkap AS itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!