Asal-usul Covid-19 Terungkap, FBI Yakin Berasal dari Laboratorium Milik Pemerintah China

radarutama.com – Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/ FBI ) meyakini bahwa kemunculan virus Covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan , China . FBI menyebut kemunculan pandemi tersebut diakibatkan oleh insiden kebocoran laboratorium yang tidak disengaja di negara Tirai Bambu.

Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur FBI , Christopher Wray, dalam wawancaranya dengan Fox News, pada Selasa, 28 Februari 2023.

Klaim tersebut diungkapkan sekaligus memperkuat hasil laporan Wall Street Journey pada Minggu, 26 Februari 2023 yang menyebut bahwa Departemen Energi AS telah meyakini penyebab pandemi global diakibatkan oleh kebocoran laboratorium pemerintah Beijing.

“ FBI sudah cukup lama menilai bahwa asal-usul pandemi kemungkinan besar merupakan potensi insiden laboratorium di Wuhan ,” kata Wray, dikutip dari Al Jazeera.

Menurut Wray, pemerintah China selama ini berupaya menggagalkan dan mengaburkan upaya untuk mengidentifikasi asal virus Sars Cov-2 tersebut. “Banyak sekali detail yang dirahasiakan,” ujar pejabat yang telah menjadi Direktur FBI sejak 2017 itu.

“Saya hanya akan membuat pengamatan bahwa pemerintah China telah melakukan yang terbaik untuk mencoba menggagalkan dan mengaburkan pekerjaan yang sedang kami lakukan, pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah AS dan mitra asing dekat kami,” ucap Wray, menjelaskan.

Adapun empat lembaga Amerika Serikat lainnya, dan intelijen nasional percaya bahwa Covid-19 kemungkinan besar hasil dari penularan alami, dan dua di antaranya belum memutuskan, menurut Wall Street Journal.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China angkat bicara menanggapi klaim tersebut. Mereka menyebut bahwa pandemi Covid-19 berasal dari penularan alami, bukan akibat kebocoran laboratorium.

“Tentang pelacakan asal-usul SARS-CoV-2, China telah terbuka dan transparan, serta membagikan informasi dan data tentang COVID-19 dengan komunitas internasional secara tepat waktu,” kata juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning pada Selasa, 28 Februari 2023.

Mao Ning menegaskan bahwa China merupakan satu-satunya negara yang mengundang lebih dari sekali para ahli dari WHO untuk datang melakukan studi terkait asal-usul Covid-19 secara bersama-sama.

“ China telah berbagi lebih banyak data dan temuan penelitian tentang studi asal SARS-CoV-2 dibandingkan negara lain,” katanya.

Dia pun meminta Amerika Serikat harus melihat laboratorium biologi milik pemerintah China yang tersebar di seluruh dunia. Lebih lanjut, justru AS harus menanggapi pernyataan dan kekhawatiran dunia atas Fort Detrick dan laboratorium militer dan biologinya di seluruh dunia.

“Dengan mempolitisasi masalah ini, AS tidak akan berhasil mendiskreditkan China . Sebaliknya, itu hanya akan merusak kredibilitas AS sendiri,” ujar Mao Ning.

Hingga 21 Februari 2023, WHO melaporkan Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 757 juta orang dan menyebabkan 6,85 juta orang meninggal.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!